Juru bicara Garuda Pujobroto dalam rilisnya yang diterima Tempo hari ini menjelaskan, tender ini merupakan tindak lanjut proses restrukturisasi FRN dengan outstanding saat ini US$ 115,680, 216 atau Rp 146,514,496. Sebanyak 99,2 persen pemegang surat berharga yang hadir menyetujui restrukturisasi.
Garuda memenangkan tender senilai US$ 45 juta dari notes tersebut dengan nilai pembelian US$ 25 juta. “Nilai tersebut merupakan 56 persen dari nilai pokok surat berharga,” ujar Pujobroto.
Selanjutnya, Garuda akan melaksanakan pembayaran kepada para pemenang tender pada 21 Januari 2010.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar menjelaskan, dengan melakukan pembelian sebesar US$ 25 juta, Garuda mampu mengurangi utangnya hingga US$ 45 juta. Menurutnya, restrukturisasi surat berharga yang akan diperpanjang masa jatuh temponya hingga Januari 2018, akan membuat neraca keuangan Garuda semakin kuat secara signifikan.
“Garuda juga merencanakan melakukan penawaran serupa kepada para perusahaan pemberi pinjaman pembelian pesawat dengan nilai pembelian hingga US$ 11 juta,” kata Emirsyah.
MARIA HASUGIAN