TEMPO Interaktif, Batam - Gubernur Kepulauan Riau Ismeth Abdullah mengajak para pekerja agar terus meningkatkan kemampuan untuk dapat bersaing dengan tenaga kerja asing. "Ini hasil karya kalian semua, jadi teruskan bekerja sambil menimba ilmu," kata Ismeth Abdullah di hadapan ribuan pekerja PT.Drydock Pratama di Tanjung Uncang, Batam, Sabtu ( 16/1/2010 ).
Drydock telah empat kali meluncurkan kapal anjungan serupa. Anjungan berbobot mati 75.000 ton ini akan dikirim ke Norwegia sebagai negara pemesan. Jadi, kata Ismeth, karya anak bangsa ini kelak diketahui oleh seluruh dunia. " Jadilah orang Indonesia yang depenable," lanjut Ismeth yang disambut tepuk tangan para pekerja yang menyaksikan peluncuran kapal anjungan pengeboran minya lepas pantai itu.
Managing Director PT. Drydock Pratama, Marks Biggs mengatakan, nilai anjungan pengeboran yang akan dikirim ke Norwegia kali ini US$ 200 juta dolar dan dikerjakan oleh tidak kurang dari 10.000 pekerja Indonesia dalam waktu tiga puluh bulan. Marks menyebut ada tiga pesanan lagi yang direncanakan mulai dikerjakan bulan Maret 2010.
Ia mengatakan jumlah pekerja di PT.Drydock Group yang terdiri atas Drydock Worls, Drydock Pratama dan Drydock Graha sebanyak 25.000 orang. "All Indonesian workers," katanya kepada Tempo.Proyek berkode L-125 ini kelak akan digunakan sebagai anjungan pengeboran di Eropa dan negara lain yang membutuhkan. Pihaknya, memang bergelut di bidang pembuatan kapal anjungan pengeboran dengan pangsa pasar Eropa dan Amerika. "Tapi biasanya mendapat pemesanan dulu," ujar Briggs.
RUMBADI DALLE