TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli mengatakan alasan yang digunakan Bank Indonesia untuk menyelamatkan Bank Century karena berdampak sistemik bisa dipatahkan. "Sewaktu dana Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dikucurkan buktinya tidak ada rush (penarikan besar-besaran nasabah). Jadi alasan sistemik bisa dipatahkan," katanya dalam diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (16/1).
Rizal menambahkan dana talangan itu diambil oleh nasabah besar. "Waktu dikucurkan yang ngambil Robert Tantular dan kawan-kawan," katanya.
Sistemik, menurut Rizal, adalah jika ada nasabah biasa mereka minta uangnya kembali namun uangnya tidak kembali. "Jadi kalau benar-benar sistemik yang dapat itu nasabah kecil yang uangnya di bawah Rp 2 miliar," katanya.
Mantan Menko perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid itu menyayangkan mengapa dana talangan Bank Century bisa mencapai Rp 6,7 trilliun. Padahal Bank Century pada saat itu hanya meminta Rp 1,4 triliun. Yang disayangkan lagi dana talangan itu diberikan LPS dalam bentuk tunai. "Kalau bank itu kan bisa ditransfer saja, kenapa harus dikasih tunai," katanya. "Kalau mau menjalankan good goverment ini malah dikasih uang tunai, kenapa?" lanjutnya.
Terkuaknya kasus Century, kata Rizal karena ada laporan dari Direktorat Jenderal Departemen Keuangan. Namun pada saat itu pemerintah tidak melaporkan ke DPR. "Sebenarnya boleh meyelamatkan Century asal biayanya Rp 1,4 triliun. Dananya membengkak ini yang tidak dilaporkan," katanya.
DANANG WIBOWO