Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto mengatakan peluang penerbitan samurai bond pada semester pertama tahun ini cukup terbuka. Dia mengaku telah bertemu dengan Japan Bank International Corporation (JBIC) sebagai penjamin emisi obligasi. "Kami bicarakan (samurai bond) ke depan bagaimana, tapi belum realisasinya," kata Rahmat sesaat sebelum meninggalkan kantornya sore ini.
Berapa nilainya? Dia belum bisa memastikan. Tapi dia tak membantah ketika disebut nilai yang pernah disebutkan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, yakni sebesar US$ 750 juta-1 miliar. "Ya kira-kira segitu," ujar Rahmat.
Sebelumnya, pada semester kedua 2009 pemerintah telah menerbitkan Samurai Bond sebesar US$ 360 juta dari jatah pinjaman siaga yang dialokasikan pemerintah Jepang sebesar US$ 1,5 miliar. Pinjaman siaga ini diberikan Jepang kepada Indonesia untuk menghadapi krisis (countrecyclical) global 2008.
AGOENG WIJAYA