Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sensasi Batik Kawula Muda

image-gnews
Dok. The Backstage
Dok. The Backstage
Iklan
TEMPO Interaktif, Batik sudah naik kelas. Setidaknya, setelah batik Indonesia mendapat pengakuan sebagai heritage the world dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization pada Oktober tahun lalu, sontak seluruh negeri ini menjadi pencinta batik. 

Padahal dulu, batik hanya dilirik kaum tua yang mewarisi tradisi dari leluhurnya. Kini batik sudah diakrabi semua kalangan, dari anak-anak hingga remaja. Edward Hutabarat adalah salah satu perancang yang punya perhatian untuk melekatkan batik ke kawula muda.

Pria yang biasa disapa Edo ini termasuk perancang yang konsisten menggali inspirasi kekayaan seni dan budaya Indonesia. Dia kembali mengukir karya kreatif yang menerjemahkan inspirasi Indonesia dalam semangat dan napas yang modern yang lekat dengan gaya kawula muda.

"Saya memang mencintai batik dan ingin melekatkan sensasinya kepada kawula muda," tutur Edo, bersemangat, yang beberapa waktu lalu memperkenalkan ruang pamer dan gerai terbarunya untuk koleksi ready-to-wear Part One Boutique Gallery, yang berlokasi di Pacific Place, kawasan Sudirman, Jakarta.

Semangat idealisme perancang asal Sumatera Utara ini selain menyajikan ruang pamer untuk rancangan busana siap pakai, butiknya berfungsi sebagai ruang dialog, berkomunikasi, serta bertukar ide dan pengalaman, terutama bagi teman-teman seniman, baik dari dalam maupun luar negeri, yang tertarik mendalami budaya Nusantara. "Dan targetnya karena kawasan ini sering dikunjungi kaum muda. Saya inginnya di sini sebagai tempat hang out alias ngumpulnya orang muda pencinta batik," ujarnya, penuh harap.

Mengamati beberapa elemen dekorasi dan interior ruangan, Edo, yang memang dikenal memiliki kedekatan dengan para perajin produk kriya seni dan budaya dari berbagai daerah Nusantara, menandakan memiliki kepedulian mendalam terhadap kebudayaan Indonesia. "Saya ingin memfasilitasi inisiatif seniman batik dan sebagainya dari kalangan orang muda agar upaya merawat, menjaga, dan melestarikan pusaka luhur tidak putus begitu saja," ujarnya dengan nada serius.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bersamaan dengan pembukaan butik ini, Edo meluncurkan buku bertajuk The Backstage, yang memotret cerita kehidupan di belakang layar industri kreatif Indonesia. Terutama kehidupan para artisan ketika melahirkan berbagai karya seni dan kebudayaan yang mengagumkan. Melalui bukunya, lagi-lagi Edo ingin memaparkan, di balik keindahan karya, tak hanya ada cerita tentang cinta dan problema, tapi juga konflik dan segala perniknya yang harus dijalani para artisan seni dan kebudayaan.

Edo dengan semangat idealismenya memaparkan, pembukaan butik dan peluncuran bukunya ini adalah memotret pemberdayaan para perempuan kota dan desa yang bersinergi dengan pusaka luhur, seperti batik dan lainnya, supaya dikenal, dipahami, diketahui, dan disayangi kaum muda. Menurut dia, orang muda yang berpikiran modern dan hidup dengan teknologi harus didekatkan dengan sensasi seperti ini. "Supaya ide atau gagasan heritage atau pusaka adiluhung dikemas menjadi sesuatu yang menarik dengan sentuhan kekinian."

Tentang batik yang menjadi andalan karyanya, Edo berpendapat bahwa batik cocok untuk alam tropis, seperti Indonesia. Dia mewujudkannya ke dalam busana bergaya resor kasual yang bisa dikenakan untuk bersantai. Apalagi Edo mengamati aktivitas kawula muda masa kini yang rekat dengan bidang kreativitas tanpa batas, yang tak terpasung dalam balutan busana formal.

Dengan cekatan, misalnya, Edo menghadirkan gaun sutra sifon panjang berlipit, baju katun bergaris A warna cerah bercorak hokokai, gaun semiresmi, dan jaket panjang. Semua dirancang dengan sentuhan serta detail khas karyanya, dipadu padan dengan motif bergaris, kotak-kotak, serta bahan denim sebagai aksen yang mempermanis penampilan pemakainya. "Sekali lagi, sasaran saya orang muda yang merupakan teman, sahabat, dan sumber inspirasi saya dalam berkarya," ujarnya, senang. HADRIANI P

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

21 jam lalu

Sejumlah remaja perwakilan dari berbagai daerah berjalan dengan mengenakan busana kolaborasi kebaya, adat, dan batik saat mengikuti pagelaran fesyen Batik Specta Nusantara di Kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 1 Oktober 2022.  Pagelaran fesyen yang menampilkan 1.000 busana batik nusantara itu sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang mendukung Gerakan Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) sekaligus dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.


PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

25 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

27 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

44 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.


KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

51 hari lalu

Ilustrasi Batik. shutterstock.com
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).


Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Vespa Batik. (Foto: Piaggio Indonesia)
Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.


NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

Lancer Evo Batik. (Dok NMAA)
NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.


Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

CEO Rianty Batik, Aditya Suryadinata, ketika menceritakan pengalaman bisnisnya di Rianti Batik Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 6 Februari 2024. Pelaku UMKM batik ini berbagi pengalaman mempertahankan bisnis ketika pandemi Covid-19 melanda. TEMPO/Riri Rahayu
Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.


Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

5 Februari 2024

Aktivitas membatik dan pameran batik yang digelar di hotel Yogyakarta Senin (5/2).  Foto: TEMPO|Pribadi Wicaksono.
Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

Pekerjaan rumah saat ini, adalah bagaimana batik bisa memiliki ruang presentasi yang kontinyu untuk memperluas pasarnya.


TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

5 Februari 2024

Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) batik yang melakukan penjualan via live TikTok Shop dalam acara Showcase Event dan Konferensi Pers: TikTok dan Tokopedia Luncurkan Kampanye #MelokalDenganBatik di Yogyakarta, Senin, 5 Februari 2024. TEMPO/Riri Rahayu.
TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

TikTok Shop dan Tokopedia meluncurkan kampanye #MelokalDenganBatik. Pedagang bebas biaya komisi selama sebulan.