Jalur alternatif yang direkomendasikan Dinas Perhubungan dan Polantas Kabupaten Lumajang tidak banyak membantu persoalan. "Kemungkinan sampai tiga minggu," kata Kepala Kepolisian Resor Lumajang, Ajun Komisaris Besar Dedi Prasetyo, Jumat (22/1).
Jalur alternatif maupun jembatan baikey yang akan didirikan tridak akan mampu untuk menahan beban diatas 10 ton. “Di jalan alternatif yang melewati Kecamatan Randuagung, Lumajang dan tembus Kecamatan Tanggul, Jember terdapat dua titik rawan,” katanya.
Titik rawan tersebut adalah kembatan yang hanya mampu menahan beban tonase dibawah 10 ton. “Bisa berbahaya kalau dilewati kendaraan yang muatannya melebih 10 ton,” ujarnya.
Karenanya, polisi meminta Dinas Pekerjaan Umum Lumajang segera memperkuat dua jembatan di jalur alternatif itu. “Itupun juga maksimal hingga 20 ton,” ujarnya.
Selain itu, menurut Dedi jalur alternatif tersebut juga rawan tindak kriminal. “Adanya bajing loncat juga patut diwaspadai,” katanya.
Polisi, kata Dedi, akan mengintruksikan jajaran untuk melakukan operasi rutin di sepanjang jalan alternatif tersebut.
Dari informasi yang dihimpun Tempo, arus lalu lintas yang melewati Kecamatan Randuagung cukup padat kendati tidak sampai menimbulkan kemacetan. "Karena jalan alternatif ini tidak sebesar jalan provinsi," katanya kata Kaur Bin Ops Polantas Lumajang Inspektur Satu Achmad Sutiyo.
DAVID PRIYASIDHARTA