TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah memanggil sejumlah pejabat untuk dimintai keterangan tentang penyelamatan Bank Century, Panitia Khusus DPR untuk kasus Bank Century memanggil para ekonom. Dimulai dari Kwik Kian Gie dan Christianto Wibisono pada Selasa malam, kemarin M. Chatib Basri, Hendri Saparini, dan Ichsanuddin Noorsy dihadirkan. Seperti pemanggilan saksi ahli sebelumnya, mereka ditanyai tentang kompetensi dan keahlian masing-masing.
Tidak ada satu pun anggota Panitia yang mengajukan protes ketika Chatib dan Hendri mengenalkan diri sebagai ahli ekonomi. Tapi, ketika Noorsy juga menyebutkan hal serupa, Benny Kabur Harman merasa tak puas. "Siapa yang menyebut Anda ahli ekonomi," kata politikus Partai Demokrat ini. Noorsy pun menjawab, "Yang menyebut saya, surat dari Rektor UGM," kata mantan anggota DPR dari Golkar ini dalam pemeriksaan Panitia Angket, Kamis (21/1).
Melihat gelagat tak bagus, Gayus Lumbuun, yang memimpin rapat, segera memotong. Tapi Benny tak mau kalah hingga terjadi perdebatan. Debat sengit ini terhenti setelah Noorsy memotong perdebatan. "Saya bisa membawa surat dan fotokopi," katanya. Surat itu akan ditunjukkannya agar Benny yakin akan keahlian dirinya. "Jangan khawatir," kata Noorsy. Benny pun setuju karena dia membutuhkan surat itu.
Namun Universitas Gadjah Mada tidak pernah merasa memberi surat yang menyebut Noorsy sebagai ahli ekonomi. "Tidak pernah ada legitimasi resmi dari Rektor UGM," kata juru bicara dan kepala protokol UGM, Suryo Baskoro. Menurut dia, Noorsy hanya tercatat sebagai staf peneliti Pusat Kajian Anti-Korupsi (Pukat) Fakultas Hukum UGM. "Surat keputusannya bukan dari rektor, tapi dari Pukat," katanya.
Salah satu pengurus Pukat, Eddy O.S. Hiariej, mengatakan malah tidak pernah mengetahui bahwa Ichsanuddin Noorsy merupakan salah satu staf peneliti di Pukat UGM. "Setahu saya, dia tidak pernah menjadi staf peneliti di Pukat," katanya. Rektor UGM Sudjarwadi belum bisa dimintai konfirmasi soal surat ini karena sedang di Dubai.
Noorsy tidak mempersoalkan protes Benny karena merasa paham ke mana arah pertanyaan tersebut. Dia menyatakan siap beradu pikiran. "Begini-begini, saya pengajar filsafat hukum," kata Noorsy.
AMIRULLAH | HERU CN