TEMPO Interaktif, Bandar Lampung - Ratusan warga Kelurahan Caman Raya, Kecamatan Sukabumi Bandar Lampung memblokir jalan dengan menebar ikan di kubangan jalan yang rusak. Pemblokiran dilakukan karena warga kesal meski sudah lima tahun rusak/ pemerintah tidak juga memperbaikinya. “Itu wujud protes kami. Jalan milik Propinsi Lampung itu lebih mirip kolam ikan,” kata Pakujemi, koordinator aksi, Minggu (24/01).
Setelah menebar puluhan kilogram ikan lele di sejumlah kubangan air itu, puluhan anak-anak kemudian mencebur kubangan berebut menangkap ikan yang telah ditebar. Mereka bermandi air dan lumpur jalan. Akibatnya, jalan Pangeran Tirtayasa yang menghubungkan kawasan industri Tanjung Bintang, Lampung Selatan itu tertutup
Selain menebar ikan, warga juga menanam pohon pisang di tengah jalan. Menurut Pakujemi, kerusakan jalan itu telah berlangsung selama lima tahun. Warga sudah berulangkali melaporkan ke Pemerintah Kota Bandar Lampung, Pemerintah Propinsi Lampung dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Lampung.
Meski begitu, kerusakan itu tetap dibiarkan. Warga mencatat, sejak lima tahun terakhir, sedikitnya sepuluh orang tewas dan puluhan orang luka parah akibat kecelakaan terperosok lubang. “Dua orang diantaranya tewas dalam satu bulan terakhir. Rata-rata pengendara sepeda motor,” katanya.
Jalan Pangeran Antasar itu berlubang di sana-sini dengan kedalaman lima puluh senti meter lebih. Kendaraan roda empat seperti angkot dan mobil berukuran kecil akan kesulitan melintasi ruas jalan tersebut. “Mereka sering terperosok dan kendaraan mereka rusak,” katanya.
Warga menuding kerusakan jalan itu akibat sering dilalui truk bermuatan penuh dan pembangunan jalan yang terkesan asal-asalan. Aspal jalan itu sangat tipis dan hampir seluruhnya telah terkelupas menyisakan jalan tanah berlumpur. “Mutu jalan sangat buruk, aspal mudah terkelupas jika tersiram air hujan,” ujarnya.
Akibat pemblikiran itu, polisi mengalihkan arus kendaraan truk yang hendak menuju dan keluar kawasan industri melalui jalan Sukarno-Hatta menuju Jalan Ir. Sutami. Warga kemudian membubarkan diri setelah ikan lele yang mereka tebar habis ditangkap puluhan anak-anak sementera pohon pisang dibiarkan berdiri tegak di tengah jalan.
NURROCHMAN ARRAZIE