TEMPO Interaktif, Jambi - Penderita penyakit HIV/AIDS di Provinsi Jambi sudah masuk katagori memprihatinkan, karena berdasarkan data sepanjang tahun 2009, sedikitnya tercatat 415 kasus. Sebanyak 85 penderita dinyatakan meninggal dunia.
"Bila kita lihat dari jumlah tersebut, maka kasus penyebaran HIV/AIDS sudah masuk katagori memprihatinkan dan perlu mendapat tanggapan serius dari semua pihak", kata Azhar Djauhari, Kepala Bidang Pencegahan Penyaklit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Minggu (24/1).
Para penderita penyakit HIV/AIDS di Provinsi Jambi tersebar di 10 dari 11 daerah Kabupaten dan Kota di daerah ini, yakni Kota Jambi, Kabupaten Batanghari, Muarojambi, Tanjungjabung Barat, Tanjungjabung Timur, Sarolangun, Tebo, Bungo, Sarolangun dan Merangin. Hanya Kota Sungaipenuh belum tercatat.
Jumlah penderita HIV/AIDS di daerah ini setiap tahunnya terus mengalami peningkatan, terbukti pada tahun 2007 hanya tercatat 48 kasus, tahun 2008 sebanyak 102 kasus dan tahun 2009 melonjak menjadi 415 kasus.
Berdasarkan ratio penderita HIV/AIDS di Provinsi Jambi antara laki-laki dan perempuan 5,38:1. Cara penularannya kasus AIDS komulatif melalui IDU 63,24 persen, heteroseks 27,45 persen dan homo seks 5,39 persen.
Sedangkan berdasarkan kelompok umur tertinggi pada usia di atas 25 tahun mencapai 80,88 persen, usia 20 - 24 tahun sebanyak 17,2 persen, kelompok umur 15 - 19 tahun sebesar 0,49 persen dan pada usia 0 -14 tahun sebanyak 1,47 persen.
Pemerintah Provinsi Jambi, menurut Azhar, telah melakukan berbagai upaya, terutama memberikan penyuluhan, mulai dari sekolah-sekolah tingkat dasar hingga kepada masyarakat umum, agar selalu berprilaku dan menjaga pola hidup sehat.
SYAIPUL BAKHORI