Ketiganya adalah Ketua Tanfidziyah, Abdullah Syamsul Arifin, Wakil Ketua, Asmuji, dan Wakil Sekretaris, Agus Luthfi. "Mereka secara resmi sudah mendaftar dan mengambil formulir," kata Sekretaris Dewan Pengurus Cabang PKB Jember, Ayub Junaidi, Senin (25/1).
Ketua Tanfidziyah, Abdullah Syamsul Arifin mengakui hal itu. Menurutnya sikap dan pilihan dirinya, dan pengurus PCNU lainnya untuk ikut dalam ajang politik praktis pemilihan kepala daerah Jember Juni mendatang tidak melanggar khittah NU 1926.
"NU dan warga nahdliyin punya hak dalam politik. Tidak mungkin NU Jember netral dalam Pilkada Jember nanti," katanya. Dia menambahkan, kalau NU secara organisasi memutuskan sikap netral, maka warga NU akan menjadi rebutan dan ditarik ke sana kemari.
Abdullah menambahkan, selama ini khittah NU diartikan tidak tepat oleh kebanyakan orang. "Khiitah NU bukan berarti harus netral. Tetapi lebih kepada garis pembatas atau panduan bagi warga NU untuk melangkah, termasuk dalam politik,"katanya menegaskan.
Sejumlah kalangan menilai sikap NU Jember itu melewati batas. Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jember, Madini Farouq menilai PCNU Jember telah berhianat terhadap pendiri Nahdlatul Ulama. Sebab pendiri NU menginginkan organisasi NU tidak dibawa bawa dalam urusan politik, seperti dalam urusan pemilu kada mendatang.
"Dulu ketika saya hendak maju sebagai kandidat calon ketua tanfidziyah PCNU Jember, dijegal dengan alasan karena mantan politisi, khawatir PCNU Jember akan diseret-seret ke dunia politik. Tapi sekarang terbukti siapa sebenarnya yang ingin mempolitisasi NU Jember," sindirnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Nasional Ulama (F-PKNU) DPRD Jember, Mohammad Jufriyadi. Menurutnya, saat ini pengurus PCNU mulai bermain politik praktis dengan memanipulasi pemahaman tentang khittah NU 1926. "Ini tidak baik bagi NU sebagai jam'iyah. Syahwat politik pengurus NU Jember sekarang sudah tidak terkendali lagi,"katanya.
Ayub menambahkan sejak membuka penjaringan calon bupati-wakil bupati 13 Januari lalu, hingga batas terakhir pendaftaran kemarin (24/1), sudah ada 13 orang calon yang mendaftar.
MAHBUB DJUNAIDY