TEMPO Interaktif, Jakarta - Merugi Rp 2,8 miliar pada tahun lalu dan memiliki utang di pabrik kertas senilai Rp 2,6 miliar, harian Berita Kota akhirnya dibeli oleh manajemen Warta Kota, pada Rabu (27/1).
Kepada manajemen lama, Warta Kota mesti membayar Rp 10 miliar. “Angka itu masih dipotong pajak penjualan sebesar 28%,” kata Pemimpin Redaksi sekaligus Wakil Pemimpin Umum Berita Kota, Johnny Hardjojo.
Johnny mengungkapkan, sekitar 140 orang karyawan mereka mau tak mau diputuskerjakan. Setelah Rudy menemui jajaran petinggi Berita Kota pada Rabu (27/1) pukul 10.00-12.00, ia meminta Johnny menyampaikan hasil pertemuan pada karyawan di kantor, pukul 13.30.
Pesangon sendiri langsung diberikan pada karyawan, pada hari yang sama manajemen Berita Kota pindah tangan. “Jumlah pesangon tergantung masa kerjanya,” kata Johnny pada Tempo, Kamis malam (28/1). Untuk karyawan yang masa kerjanya sepuluh tahun misalnya, diberi pesangon sepuluh bulan gaji ditambah dua bulan gaji sebagai uang jasa.
Belum jelas bagaimana nasib karyawan Berita Kota pascapemutusan kontrak kerja. Rudy sudah menawarkan pada manajemen baru untuk memakai jasa karyawan Berita Kota, melalui proses layaknya perekrutan karyawan baru sebuah perusahaan. Sayangnya, dikatakan Johnny, Warta Kota sudah menyiapkan personel sendiri. “Karena sebenarnya Warta Kota hanya membeli brand Berita Kota,” kata Johnny.
Karyawan Berita Kota pada Kamis, tampak masih wira-wiri di kantor. “Rudy memberi waktu pada karyawan hingga akhir minggu ini untuk mengambil barang milik pribadi mereka,” jelas Johnny.
Sebelum resmi dijual ke Warta Kota, Pemimpin Umum Berita Kota, Rudy Santoso, telah memberi peringatan pada karyawannya mengenai kondisi keuangan Berita Kota. Rudy, menurut Johnny, menyebut tiga kemungkinan nasib Berita Kota. Seandainya pada akhirnya Berita Kota pailit, maka harian yang berkantor di Jakarta Pusat itu akan ditutup. “Kalau laku dijual, maka akan dijual. Agar karyawan bisa memperoleh pesangon,” kata Johnny kepada Tempo. Namun jika untung, tentu akan diteruskan.
Johnny membenarkan, proses deal dengan Warta Kota dilaksanakan Rudy secara diam-diam, sehingga karyawan baru mengetahui nasib Berita Kota pada Rabu. “Takutnya nggak jadi deal lagi seperti dulu (Berita Kota sempat akan dibeli manajemen Seputar Indonesia),” ujar Johnny.
ISMA SAVITRI