TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan Indonesia harus memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, bahkan menjadi pemasok pangan dunia. Untuk mencapainya, Yudhoyono memaparkan delapan kunci sukses.
Pertama, apa yg kita lakukan lima tahun mendatang harus berangkat dari strategi dan kebijakan yang benar. Pemerintah yang merumuskan dibantu dengan dunia usaha. Yudhoyono meniitip lima hal, menjaga swasembada beras, swasembada jagung, memenuhi swasembada tebu, mengurangi ketergantungan impor kedelai, dan meningkatkan kecukupan dalam negeri atas daging sapi.
Kunci sukses yang kedua adalah kesiapan faktor produksinya seperti lahan, finansial, tenaga kerja dan infrastruktur. Ketiga adalah teknologi serta reseacrh and development.
"Saya tak ingin berorientasi pada pembukaan lahan baru, jaga lahan yg ada, daya gunakan lahan terlantar. tingkatkan produktifitas semua produk itu, jalannya ya melalui teknologi, research and development," kata Yudhoyono dalam sambutanya dalam acara Seminar dan Pameran Pasok Pangan Dunia, di JCC Senayan, Jumat (29/1).
Kunci sukses yang keempat yaitu kemitraan. Menurutnya, peningkatan produksi pangan tidak mungkin jalan sendiri dan harus dilaksanakan secara sinergis. Kemudian, presiden meminta pertanian yang berkesinambungan dan ramah lingkungan.
Kunci sukses berikutnya, dunia usaha harus bekerjasama usaha kecil dan menengah serta koperasi untuk berpartisipasi. Ketujuh, presiden meminta agar petani jangan dijadikan faktor produksi semata. "Jangan lupa meningkatkan kesejahteraan petani," katanya.
Terakhir, pastikan bahwa pasokan pangan cukup dan juga harga tetap terjangkau dan stabil. "Pesan saya, tolonglah yang wajar, fair, dan jangan lebih dari itu karena sangat membebani rakyat kecil," katanya.
Dengan delapan kunci sukses tersebut, Presiden yakin bisa mewujudkan program pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri serta memasok pangan bagi dunia.
GUNANTO E S