TEMPO Interaktif, Jakarta - Nadine Chandrawinata ternyata pandai menulis puisi dan menari. Ia mengaku sudah serius melakoni dunia seni yang memadupadankan kata dan gerak tersebut setahun belakangan ini.
Bahkan Nadine tidak tahu sudah berapa banyak jumlah puisi yang tertuang dari pikirannya. “Berapa ya? Saya tidak sempat menghitungnya,” tutur Putri Indonesia 2005 itu di Jakarta Pusat, Selasa (2/2).
Namun, ia masih bisa menyebutkan soal isi puisi-puisinya. Menurut Nadine, ada puisi karyanya yang bertema cinta, kegelisahan diri, dan keprihatinan terhadap alam. “Saya menuliskannya begitu saja, mengalir. Apa yang ada di dalam kepala saya tuangkan dalam kertas,” ujarnya.
Lantas soal menari, gadis kelahiran Hannover, 8 Mei 1984, ini mengaku tidak semua jenis tarian ia pelajari. “Saya menari bukan tari tradisional semacam pendet begitu. Saya lebih suka dengan tari kontemporer,” akunya.
Menurut jelita berusia 25 tahun ini, berkat dua aktivitasnya itu ia merasa mendapat dua manfaat sekaligus, yakni tubuhnya jadi lebih sehat dan lisannya bisa mengeluarkan kata-kata lebih jelas. “Menulis puisi dan menari juga media buat melepaskan perasaan gelisah saya,” ungkap Nadine.
Kalau Nadine dapat kepercayaan, ia berkeinginan bisa memamerkan dua kemampuannya itu pada ajang konser musik Live Earth yang akan digelar di Bali pada 18 April mendatang. “Sebagai bentuk kepedulian saya terhadap kampanye krisis air dunia. Itu kalau diberi kesempatan,” harap Nadine.
MUSTHOLIH