TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Soetarto Alimoeso optimistis mampu menuntaskan kebijakan impor gula yang diembankan pemerintah kepada pihaknya pada pertengahan Februari. Dalam melaksanakan tugas ini, Bulog menggandeng dua perusahaan asing dari Singapura.
"Saat ini semuanya sudah siap," ujar Soetarto seperti yang dikutip dari laman PT Rajawali Nusantara Indonesia, Selasa (2/2). Kedua perusahaan tersebut, menurut dia, tidak perlu diragukan lagi kredibiltasnya. Kedua perusahaan memiliki kriteria dan persyaratan untuk perdagangan gula internasional. Bahkan, salah satu perusahaan tersebut memiliki sertifikasi internasional.
Baca Juga:
Soetarto menjelaskan, impor gula ini dilakukan mengikuti harga gula di pasar dunia, yakni sekitar US$ 741 dolar per ton. Dengan harga ini, Bulog berharap bisa menjual gula tersebut ke masyarakat dengan harga Rp 9.500 per kilogram. Dengan demikian, penjualan tersebut bisa mengimbangi harga gula yang terus meroket sampai Rp 11.000 per kg. Untuk ke depan, semua gula yang didatangkan oleh Bulog akan didistribusikan di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Bengkulu, Sumatera Barat, dan Riau.
Soetarto juga yakin Bulog dapat memenuhi target impor gula kristal putih sebanyak 48.450 ton pada 15 Februari untuk didistribusikan ke berbagai daerah di dalam negeri. "Per 28 Januari kemarin kami sudah mendatangkan 7.850 ton gula asal Thailand. Pertengahan bulan depan, InsyaAllah semuanya bisa terealisasi," ucap dia.
Kementerian Perdagangan telah memberikan izin kepada enam badan usaha milik negara untuk mengimpor gula mulai 1 Januari hingga 15 April 2010. Tujuannya, agar bisa mengatasi kekurangan pasokan gula nasional sebelum datang musim giling.
Bulog menjadi salah satu dari enam BUMN yang mendapat penugasan dari pemerintah untuk pengadaan gula nasional sebanyak 500 ribu ton. BUMN lain yang mendapat tugas sama, yaitu PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX (81.000 ton), PTPN X (94.500 ton), PTPN Xl (103.500 ton), PT Rajawali Nusantara Indonesia (85.500 ton), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (85.500 ton).
BOBBY CHANDRA