TEMPO Interaktif, AMBON - Pedagang kaki lima (PKL) sepanjang pantai kawasan pasar dan terminal Mardika, Ambon, membakar lapak tempat jualan mereka. Aksi itu sebagai protes terhadap penggusuran yang dilakukan Pemerintah Kota Ambon, Rabu pagi (3/2).
Akibat penggusuran tersebut, ratusan PKL kehilangan tempat jualannya. Setelah membakar lapak, mereka kemudian menggelar lapak di jalan raya. "Kami mau jualan dimana lagi kalau bukan di jalan," ujar Wa Ina, salah seorang penjual ikan diasapi.
Ratusan PKL berjualan di trotoar kawasan Mardika sejak kerusuhan melanda Ambon, 11 tahun lalu. "Kami semua korban kerusuhan," kata Wahab Makatita, salah seorang PKL.
Sampai berita diturunkan, aksi ini membuat jalur di kawasan pantai Mardika ditutup dari dua arah. Untuk memadamkan api, dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan di kawasan tersebut. Sedangkan penggusuran lapak di jalan raya dikerahkan puluhan anggota Satpol PP dan satu unit buldozer.
Informasi yang dihimpun Tempo, para pedagang sudah diperingatkan tiga kali, tapi tak mengindahkan. Sementara, pasar apung Arumbai untuk para penjual ikan di Pantai Mardika, justru kosong. (Mochtar touwe)