Menurut dia, bisnis remittance ke India cukup potensial karena populasi warga India di kawasan Asia relatif besar. Keturunan India di Malaysia mencapai lebih dari 2 juta orang, Singapura sekitar 450 ribu orang, Indonesia sekitar 55 ribu orang, dan Hong Kong sekitar 35 ribu orang.
Selain itu, Thomas melanjutkan, volume perdagangan Indonesia dan India selama tiga tahun terakhir tumbuh rata-rata sebesar 35 persen per tahun. Pada 2008 volume perdagangan antara Indonesia dan India mencapai US$ 10 miliar atau sekitar Rp 94 triliun. "Pada 2010 diperkirakan US$ 15 miliar," katanya.
“Diharapkan tahun ini nilai remitansi dan perdagangan antara Indonesia dan India dalam mata uang rupee dan dolar Amerika Serikat melalui Bank Mandiri dapat mencapai US$ 3 miliar,” ucap Thomas.
Mandiri memilih Bank SBI Indonesia sebagai mitra lantaran bank tersebut merupakan anak perusahaan State Bank of India, yang tercatat sebagai lembaga keuangan terbesar di India dengan lebih dari 14.500 cabang di seluruh wilayah India, dan 92 cabang di luar India. Total asetnya lebih dari US$ 190 miliar serta memiliki 148 juta nasabah.
Thomas mengatakan kerjasama ini akan dikembangkan di negara-negara lain di Asia, tempat kantor cabang atau perusahaan anak usaha Bank Mandiri berdiri. Tahun lalu, bank pelat merah ini bekerjasama dengan dua bank asal Cina: Industrial and Commercial Bank of China Indonesia dan Bank of China untuk personal remittance dari Indonesia ke Cina dalam mata uang Yuan.
Bank Mandiri juga membuka Mandiri International Remittance Sdn Bhd untuk melayani pengiriman uang dari Malaysia ke Indonesia pada November 2009.
REZA MAULANA