Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jejaring yang Mengancam Perusahaan

image-gnews
.
.
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta

Jejaring sosial boleh-boleh saja merasuk begitu dalam dan menjadi sebuah gaya hidup baru. Tapi, waspadalah, karena bahaya justru mengintip dari popularitas tersebut. 

Sebuah survei dari Sophos menemukan bahwa jejaring sosial menjadi pintu masuk bagi para peretas komputer untuk menyerang perusahaan-perusahaan dengan e-mail sampah dan program jahat (malware). 

Perusahaan keamanan tersebut menemukan hampir keseluruhan respondennya (500 perusahaan di seluruh dunia) mengalami serangan komputer melalui jejaring sosial. Peningkatan serangan selama kurun 12 bulan terakhir mencapai 70 persen. 

"Jejaring sosial menyediakan tempat dan kesempatan bagi para kriminal. Ketika saya menerima pesan dari istri dan saya melihat sebuah link, kecenderungan saya adalah mengkliknya," kata penasihat senior Sophos, Chet Wisniewski. 

Padahal link itulah pintu bagi serangan lanjutan. Ia bisa berupa situs palsu alias phishing, virus atau program jahat, sampai pencurian data pribadi dan mengontrol komputer korban dari jauh. 

Sophos menemukan peningkatan 10 persen serangan-serangan seperti itu di situs-situs jejaring sosial selama delapan bulan terakhir. Sophos mengidentifikasi 50 ribu varian virus pada 2009, hampir dua kali dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Angka spam meningkat 23,6 persen pada periode yang sama. Sebanyak 57 persen perusahaan menerima serangan spam melalui jejaring sosial. Lalu sebanyak 36 persen mengaku menerima kiriman program jahat melalui situs jejaring sosial.

Ini belum termasuk serangan worm bernama Koobface. Worm ini mampu mendaftarkan sebuah akun secara otomatis, menautkan orang asing ke dalam jaringan kita, dan mengirimkan pesan yang berisicontent berbahaya. 

Sepertiga perusahaan telah memblokir Facebook. Mereka khawatir kebiasaan pekerja mengakses jejaring sosial telah meningkatkan risiko bisnis mereka. Namun setengah perusahaan itu rupanya membuka pintu akses selebar-lebarnya. 

"Komputer pengguna kini menghabiskan lebih banyak waktu di situs jejaring sosial, dan itu adalah kesempatan bagi para peretas untuk menangguk uang," kata Graham Cluley, konsultan teknologi senior Sophos. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Soal blokir-memblokir itu memang bukan pilihan mudah. Pasalnya, jejaring sosial juga banyak dipakai para profesional untuk menjalin kontak dengan konsumennya. Bak buah simalakama. 

Survei itu juga menyisipkan sebuah pertanyaan bagi para responden tentang situs jejaring sosial mana menurut mereka yang paling besar risiko keamanannya. Sebanyak 60 persen menyebut Facebook. 

Facebook adalah jejaring sosial terbesar di dunia saat ini. Anggotanya saja mencapai 350 juta, lebih banyak daripada penduduk Indonesia. 

Cluley menyatakan, pihaknya bukan menutup mata terhadap kinerja tim keamanan di perusahaan tersebut. Masalahnya adalah sedikit saja perubahan dapat menjadi bumerang. 

Salah satu contoh adalah saat Facebook merekomendasikan pengelolaan privasi pada akhir tahun lalu. Menurut Cluley, rekomendasi ini justru menjadi sebuah langkah mundur lantaran mendorong pengguna untuk berbagi lebih banyak lagi informasi perihal dirinya kepada siapa pun yang ada di Internet. 

Jejaring sosial lain yang disoroti adalah LinkedIn. Ini adalah jejaring sosial yang lebih serius karena menautkan para kaum pekerja, termasuk yang sedang mencari pekerjaan. Informasi-informasi yang dicantumkan di dalam profil biasanya lebih mendetail dan lengkap. 

"Lebih banyak informasi soal struktur organisasi yang bisa didapatkan para peretas, lebih mudah bagi mereka mengirimkan lampiran berbahaya dan beracun," kata Cluley.

DEDDY SINAGA | PCWORLD | SFGATE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

1 hari lalu

Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

10 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

11 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

11 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

13 hari lalu

Ilustrasi Facebook, TikTok, Twitter. (NDTV)
Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

15 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

16 hari lalu

Cara download video Facebook di HP bisa dilakukan dengan mudah tanpa aplikasi. Anda hanya tinggal mengcopy tautan video Facebook.  Foto: Canva
Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

16 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

18 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

19 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.