TEMPO Interaktif, Tangerang - Pemerintah Kota Tangerang Selatan menjajaki kerja sama pengolahan sampah dengan perusahaan Singapura. Kesepakatan kerja sama pengolahan sampah yang akan diterapkan di TPA Cipeucang itu rencananya akan dilakukan pada 10 Februari mendatang.
"Tinggal kesepakatan kedua belah pihak," kata Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Tangerang Selatan, Didi Supriadi Wijaya, di kantornya, Kamis (4/2).
Didi mengatakan pengolahan sampah modern itu akan dilakukan oleh perusahaan Singapura dengan kapasitas 200 ton per hari. Investasi yang akan dikeluarkan untuk proyek itu sebesar Rp 400 miliar yang dikucurkan dari bantuan Bank Dunia.
Setelah kesepakatan dilakukan, kata Didi, proyek akan segera dimulai dengan pembangunan tembok yang mengelilingi TPA Cipeucang seluas 2,4 hektare, penghijauan di sekitar tempat pembuangan sampah, membangun jembatan dan jalan menuju pembuangan sampah.
"Semua sarana dibangun oleh perusahaan dari Singapura itu," kata Didi yang masih merahasiakan nama perusahaan yang dimaksud.
Meski tidak secara detail menjelaskan sistem teknologi yang akan diterapkan, Didi mengatakan jika teknologi sampah itu nantinya akan menghasilkan listrik tenaga uap dan kompos. "Ini teknologi pertama di Indonesia,"u capnya.
Sebelumnya Tangerang Selatan akan menerapkan pengolahan sampah di Cipeucang dengan sistem tungku. Tapi rencana itu gagal karena pihak yang menawarkan kerja sama tidak pernah muncul dan biaya yang dibutuhkan pun sangat mahal.
JONIANSYAH