Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Direktorat Perencanaan Stategis dan Hubungan Masyarakat, Difi A Johansyah di gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (4/2). Suku bunga ini juga dipandang masih kondusif untuk memperkuat proses pemulihan perekonomian, menjaga stabilitas keuangan, dan mendorong intermediasi perbankan.
Bank Indonesia memperkirakan adanya kenaikan pertumbuhan ekonomi 2010 dan 2011 yang didorong oleh negara Asia terutama Cina. Konsumsi domestik juga menjadi topangan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Surplus neraca pembayaran yang diperoleh dari ekspor dan aliran dana luar negeri yang masuk pun masih deras. Cadangan devisa akhir Januari ini mencapai US$ 69,6 miliar atau setara 5,9 bulan impor.
Inflasi Januari tercatat 0,84 persen (bulan ke bulan) atau 3,72 (tahun ke tahun) dipicu oleh harga kelompok makanan yang volatil seperti beras. Namun bulan-bulan yang akan datang bakal terjadi panen raya, sehingga tekanan inflasi akan berkurang. Tekanan inflasi menurut Dewan Gubernur, tidak akan muncul setidaknya sampai kuartal tahun ini.
Kredit perbankan yang sempat mengalami penurunan pada 2009 diperkirakan meningkat pada 2010 sebesar 17 hingga 20 persen. Hal ini disebabkan meningkatnya keyakinan pelaku ekonomi terhadap prospek perekonomian. Pada Desember tahun lalu kredit perbankan dan kredit rupiah mengalami kenaikan, masing-masing 10 persen dan 16,5 persen. Sedangkan kredit valuta asing mengalami penurunan 17,4 persen sejalan dengan melemahnya impor-ekspor.
Pada sisi perbankan, perkembangannya stabil terlihat dari tingginya rasio kecukupan modal sebesar 17,4 persen dan rasio kredit bermasalah kotor di bawah 5 persen.
RENNY FITRIA SARI