Dia menyambut baik keputusan bank sentral yang tidak mengubah besaran suku bunga acuan. Khrisna menjelaskan bahwa BNI telah beberapa kali menurunkan margin bunga bersihnya. "NIM kami sudah turun banyak beberapa bulan terakhir," kata dia. Saat ini, rata-rata net interest margin BNI adalah 11,5 persen.
Bank Indonesia terus mendorong penurunan NIM perbankan. Hal ini didukung oleh pertumbuhan industri perbankan yang dinilai stabil. Rasio kecukupan modal mencapai 17,4 persen per tahun dengan kredit bermasalah di bawah 5 persen.
Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia menetapkan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate tetap di 6,5 persen. Keputusan ini berdasarkan masih konsistennya suku bunga terhadap sasaran inflasi tahun ini yaitu 5 persen dengan deviasi satu persen.
Suku bunga ini juga dipandang masih kondusif untuk memperkuat proses pemulihan perekonomian, menjaga stabilitas keuangan, dan mendorong intermediasi perbankan. Bank Indonesia memperkirakan adanya kenaikan pertumbuhan ekonomi 2010 dan 2011 yang didorong oleh negara Asia terutama Cina.
Konsumsi domestik juga menjadi topangan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Surplus neraca pembayaran yang diperoleh dari ekspor dan aliran dana luar negeri yang masuk pun masih deras. Cadangan devisa akhir Januari ini mencapai US$ 69,6 miliar atau setara 5,9 bulan impor.
FAMEGA SYAVIRA