Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menu Variasi, Anak Bergizi  

image-gnews
TEMPO/Nickmatulhuda
TEMPO/Nickmatulhuda
Iklan

TEMPO Interaktif, Daffa berlarian menghindari suapan makan ibunya. Bocah 4 tahun itu "ngeyel" bila dikasih sayur seperti wortel atau bayam. Dia mengatakan, "Sudah kenyang karena sudah minum susu."

Padahal beberapa hari belakangan dia jarang melahap menu lain selain susu. Ibunya, Leni, 32 tahun, mengatakan anaknya doyan sekali susu. Pernah, kata Leni, pada fase tertentu Daffa tidak mau makan sama sekali. "Hanya susu sama sedikit biskuit."

Pemberian makan kepada anak kerap jadi masalah buat orang tua. Presiden Direktur PT Mead Johnson Indonesia Martin Ibarreche dalam diskusi gizi di Jakarta pekan lalu menyebutkan, berdasarkan studi konsumen oleh Synovate, perusahaan survei marketing, pada 2007, hampir 50 persen ibu menghadapi anak susah makan dan picky eater, alias hanya mau makan makanan yang disukai.
Dari data itu, ahli gizi dr Fiastuti Witjaksono, MS, SpG(K), menyarankan orang tua mengajari anak makan makanan yang bervariasi serta bergizi. Menurut Fiastuti, pola makan dini pada anak mempengaruhi pola makan selanjutnya saat mereka tumbuh berkembang. "Kalau orang tua tidak memberi menu variasi, jangan harap saat anak sudah dewasa mau makan macam-macam," katanya dalam kesempatan yang sama.

Pemberian variasi makanan, dianjurkan oleh Fiastuti, dimulai dari anak usia 6 bulan. Dalam kasus anak yang tidak bisa lepas dari susu, lulusan spesialis gizi klinik Universitas Indonesia ini memberikan tip agar orang tua mencari makanan yang enaknya melebihi susu.

Misalnya, si ibu membuat puding memakai susu. Kemudian sausnya dikreasi dari buah yang diblender. Akali juga agar si kecil doyan makan sayur dengan menyelipkannya ke dalam roti. Artinya, sayur bisa dicampur buah dan membuat warnanya lebih bagus, "Seperti dibikin salad, jangan gado-gado terus," Fiastuti menganjurkan.

Sebenarnya, susu saja sudah mencukupi gizi anak. Namun, Fiastuti menjelaskan, mereka butuh makanan berserat agar saluran pencernaannya berkembang dengan baik. Selain itu, jika susu saja, si anak tidak belajar mengunyah.
Menurut Fiastuti, jangan sampai anak menjadi picky eater alias pilih-pilih makanan. "Saya dari kecil tidak pernah makan makanan mentah. Begitu ke restoran Jepang, saya tidak doyan," spesialis yang praktek di Klinik Spesialis Gizi Semanggi ini bercerita.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan menu bervariasi, si anak akan mengenal berbagai rasa dan tekstur makanan. Selain itu, mereka mendapat manfaat kandungan gizi yang didapat dari menu yang variatif. Yang jelas, jangan pernah mempromosikan makanan cepat saji pada anak. Justru sebaliknya, si ibu harus kreatif menandingi makanan junk food itu.

Fiastuti melarang anak di bawah 1 tahun diberi gula, garam, dan penyedap rasa berlebihan. Anak juga perlu dibiasakan jauh dari makanan cokelat, permen, gorengan, es sirop, dan soft drink. Di sini, orang tua harus menjadi role model. Sayangnya, ia mengatakan, malah banyak anak merayakan ulang tahun di restoran cepat saji atas prakarsa orang tua.

Yang perlu diperhatikan pula, anak itu tidak boleh diet ketat. Jadi berbeda dengan orang dewasa, yang pada kondisi tertentu dibolehkan diet rendah lemak ataupun kalori. "Anak tidak boleh diet ketat karena masih menjalani masa pertumbuhan," kata pengurus Perhimpunan Gizi Klinik Indonesia ini.
Jika orang tua telah memberikan makanan yang baik dan bergizi cukup, Fiastuti tidak menganjurkan pemberian suplemen, bahkan tidak memerlukan lagi susu. l

Agar Anak Doyan Menu Bergizi
1. Jangan pernah memaksa anak untuk makan buah dan sayur.
2. Selipkan sayur atau buah di dalam makanan yang disukai anak, seperti dalam roti atau risol.
3. Mengkreasi bentuk yang menarik dari buah dan sayur, misalnya, dengan membentuk mainan yang dia sukai.
4. Modifikasi sayuran lembek menjadi crispy dan garing, misalnya bayam digoreng dengan dibubuhi tepung.
5. Gunakan alat makan yang menarik, seperti figur-figur kartun atau idola si anak.

HERU TRIYONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

13 jam lalu

Ilustrasi Pemerkosaan. shutterstock.com
Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.


Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

21 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.


Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

38 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).


Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

46 hari lalu

Penanganan kasus pengeroyokan di SMP Negeri 13 Terititip, Balikpapan Timur. Instagram/PolsekBppntimur
Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya


Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

48 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.


Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

48 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong


KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

58 hari lalu

KPAI dan UPTD PPA Kota Tangerang Selatan mendatangi Polres Tangsel dalam kasus bullying di SMA Binus Serpong, Selasa 20 Februari 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.


FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

58 hari lalu

Binus School Serpong. serpong.binus.sch.id
FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.


Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

58 hari lalu

Mobil yang dinaiki Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tiba di Binus School Serpong pasca viralnya berita perundungan siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Perundungan ini menyebabkan korbannya dirawat di rumah sakit. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.


Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

3 Februari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.