TEMPO Interaktif, Jayapura - Kota Jayapura akan berganti nama, menjelang perayaan satu abad Kota Jayapura, yang akan diperingati pada 17 Maret mendatang.
Walikota Jayapura, Manase Robert Kambu mengatakan penggantian nama ini merupakan aspirasi masyarakat Kota Jayapura, untuk disesuaikan dengan nama daerah asli setempat, dengan maksud mengembalikan jati diri orang Papua, sesuai dengan Undang-undang Otonimi Khusus.
“Saat ini kami belum bisa sampaikan, nama apa yang akan dipakai nanti. Hanya saja nama yang baru masuk ke kami ada dua yakni Numbay dan Tabi. Tabi itu yang berarti matahari terbit,” katanya di Jayapura, Selasa (9/2).
Untuk perubahan nama ini, pemerintah setempat sedang menyusun peraturan daerahnya dan diharapkan awal Maret Peraturan tersebut sudah dapat disahkan oleh DPRD setempat. “Raperdanya akan kami siapkan untuk selanjutnya diajukan ke DPRD Kota Jayapura untuk dibahas dalam sidang khusus,” ungkapnya.
Dalam Konsultasi Publik Perubahan Nama Kota Jayapura di Gedung Serba Guna Kantor Walikota, beberapa waktu lalu, nama Port Numbay diusulkan untuk menggantikan nama Kota Jayapura. Nama itu mendapat persetujuan sekitar 80 persen dari 110 peserta. Nama Port Numbay menjadi unggulan, mengalahkan nama Tabi.
Sedangkan Ketua Lembaga Masyarakat Adat Port Numbay, George S Awi menyetujui pergantian nama Kota Jayapura itu, sebab menurutnya pergantian nama itu aspirasi masyarakat setempat.
“Nama adalah jati diri suatu wilayah yang menandakan suatu komunitas masyarakat yang merupakan pemilik tanah itu sendiri. Ini salah satu merupakan bentuk perlindungan hak-hak budaya,” ungkapnya.
Kota Jayapura sejak jaman Belanda hingga saat ini telah empat kali berganti nama, diantaranya Holandia, Kota Baru, Soekarnapura, dan Jayapura.
CUNDING LEVI