Menurut Soekarwo, keberhasilan bisa dicapainya bersama Gus Ipul karena dalam mengambil kebijakan tidak dilandasi pertimbangan apakah kebijakan itu populis atau tidak.
Keberhasilan yang diklaimnya, antara lain meningkatnya pertumbuhan ekonomi hingga 4,88 persen di atas pertumbuhan nasional yang hanya 4,30 persen. Angka inflasi juga stabil di kisaran 3,62 persen.
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi, menurut Soekarwo, karena nilai perdagangan antar provinsi sangat tinggi, yakni mencapai Rp 172 triliun. Pada pemerintahan sebelumnya hanya Rp 163 triliun.
Angka kemiskinan juga menurun 1,83 persen karena berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk hingga berkisar pada 0,52 persen. Menurut Soekarwo, dia bersama Gus Ipul dalam satu tahun pemerintahannya menfokuskan kebijakan pada peningkatan pelayanan hak dasar masyarakat, seperti kesehatan, pendidikan, dan perumahan.
Bidang pendidikan, difokuskan pada peningkatan pendidikan pesantren. Sedangkan di bidang kesehatan, merubah 1.500 pondok bersalin desa menjadi pondok kesehatan desa.
Masih berkaitan dengan bidang kesehatan, dia telah menyusun pemberian Id khusus kepada 1,4 juta warga miskin yang tidak tercakup dalam program Kamkesmas. “Di bidang perumahan, kami telah merenovasi 20 ribu unit rumah yang semula tak layak huni,” paparnya.
Selain keberhasilan, Gus Ipul menjelaskan berbagai hambatan yang dialaminya bersama Soekarwo selama satu tahun pemerintahannya. Di antaranya tidak adanya keselarasan program dengan pemerintah kabupaten dan kota. “Hambatan yang tak kalah beratnya karena kami mulai menjalankan pemerintahan ketika APBD 2009 sudah digedok sehingga kami harus menyesuaikan dengan program sebelumnya,” kata Gus Ipul.
Dihubungi terpisah, Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Airlangga Surabaya, Aribowo, menilai keberhasilan Soekarwo dan Gus Ipul masih dalam taraf yang biasa. “Belum terlihat kebijakan yang luar biasa, bahkan nyaris tidak ada lompatan kebijakan,” katanya.
Meski begitu, secara umum kepemimpinan kedua orang ini dinilai telah mampu menjaga stabilitas politik di Jawa Timur. Pemilu 2009 lalu bisa berjalan lancar tanpa ada konflik atau gesekan yang luar biasa. “Kasus Lapindo juga tertangani, minimal masyarakat sekarang tahu bahwa akan ada relokasi jalan. Sebelumnya, serba tidak jelas,” ucap Aribowo pula.
Aribowo juga mengatakan duet Soekarwo dan Gus Ipul akan mampu bertahan hingga masa tugasnya berakhir 2013 nanti. ”Pemerintahannya akan terjaga dari konflik besar selama lima tahun,” tuturnya. ROHMAN TAUFIQ.