Salah seorang pelajar yang tertangkap basah adalah Ratu. Siswa SMU Perintis kelas dua ini mengaku datang ke warnet setelah jam sekolahnya usai, yakni pukul 12.30 WIB. Padahal berdasarkan pemantauan wartawan, Ratu sudah mulai terlihat asyik berselancar di dunia maya sekitar pukul 12.00 WIB.
Ia mengaku sering memanfaatkan fasiltas internet untuk melihat akun Facebook-nya. “Ya seringnya Facebook-an,” kata dia kepada wartawan, Selasa (9/2).
Selain Ratu, ada pula Hilda. Siswi SMP kelas tiga ini mengaku datang ke warnet untuk mengisi waktu jeda antara jam pelajaran komputer dengan jam masuk sekolah. Kebetulan jam pelajaran komputer berakhir sekitar pukul 09.00, sedangkan jam masuk sekolah dimulai sekitar pukul 13.00 WIB. Selama di warnet, aktivitas yang ia lakukan hanyalah sebatas membuka akun Facebook dan juga berselancar di dunia maya. “Cuma sebatas Facebook dan browsing,” kata dia.
Hilda dan Ratu mengaku sangat terkejut dengan razia yang dilakukan dengan sangat mendadak. Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail yang juga ikut serta dalam razia tersebut sempat memberi nasihat kepada para pelajar tersebut. Ia menyarankan agar mereka tidak terlalu sering menghabiskan waktu dengan bermain internet, terutama pada bulan-bulan menjelang ujian nasional. “Kasihan orang tua yang sudah biayai sekolah,” ujar dia.
Selain itu, Nur juga meminta kepada para pelajar ini agar menggunakan akun Facebook secara bijak. “Hati-hati kalau ada orang yang kenalan di Facebook lalu ngajakin ketemuan,” kata Nur.
Ia mengatakan razia ini akan sering dilakukan pada bulan-bulan menjelang Ujian Nasional. Tujuannya, agar para siswa dapat lebih banyak menghabiskan waktunya untuk belajar mempersiapkan ujian.
Sementara itu, Ruli Nurrachman, pengelola warnet di Jalan Siliwangi, mengatakan warnetnya ramai dikunjungi anak-anak sekolah pada siang dan sore hari. “Biasanya mereka ramai ke sini, tapi membolos atau nggak saya nggak tahu,” kata pria berusia 55 tahun ini.
Kepala Dinas Pendidikan Farah Mulyati mengatakan akan segera berkoordinasi dengan kepala sekolah-kepala sekolah terkait dengan temuan pada razia kali ini. “Kita akan koordinasi dengan kepala sekolah-kepala sekolah SMA se-kota Depok agar mereka melakukan pengawasan terhadap anak sekolah,” ujar dia.
Ia juga menjelaskan kesiapan siswa dalam mempersipakan diri menjelang UN bukan hanya tanggung jawab pihak sekolah saja, tetapi juga harus menjadi perhatian orang tua siswa
TIA HAPSARI