Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hadiah bagi Gerilyawan Sastra  

image-gnews
Ajip Rosidi. TEMPO/Yosep Arkian
Ajip Rosidi. TEMPO/Yosep Arkian
Iklan

TEMPO Interaktif, Penerbitan buku-buku sastra berbahasa daerah jumlahnya mengalami pasang-surut, paling tidak dalam 10 tahun terakhir. Tapi, Hadiah Sastra Rancage terus bergulir. Tak terasa, 22 tahun sudah penghargaan khusus itu diberikan bagi para penulis, pembuat lagu, juga budayawan daerah.

Inilah bentuk penghormatan dari sastrawan untuk sesama rekannya tatkala pemerintah tak melirik upaya gerilya mereka dalam mempertahankan pemakaian bahasa ibu. 

Rancage, dari bahasa Sunda yang berarti kreatif, dirintis oleh sastrawan Ajip Rosidi, 72 tahun, pada 1989. Semula, penghargaan karya sastra modern berbahasa daerah itu hanya diberikan untuk buku-buku berbahasa Sunda. Sejak 1994, hadiah itu juga diberikan untuk sastrawan Jawa, Bali, mulai 1998, dan Lampung pada 2008. Sampai hari ini, penghargaan karya sastra itu masih diberikan untuk empat daerah tersebut. "Daerah lain tidak ada yang menerbitkan buku baru," kata Ajip kepada Tempo akhir pekan lalu. 

Selama lima tahun awal, uang hadiah senilai Rp 1 juta kepada setiap pemenang dirogoh dari kocek Ajip sendiri. Uang hadiah semakin besar sejak Yayasan Budaya Rancage berdiri dan donatur bertambah. Kini, Hadiah Sastra Rancage 2010 berupa piagam penghargaan dan uang hadiah masing-masing Rp 5 juta akan diberikan kepada tujuh pemenang. Upacara itu akan dilakukan pada Mei mendatang di Universitas Negeri Yogyakarta.

Tiga juri, yang terdiri atas Ajip Rosidi, Sri Widati Pradopo, dan I Made Darma Putra, memilih pemenang berdasarkan buku sastra berbahasa daerah yang terbit sepanjang 2009. Buku cetak ulang tak masuk hitungan. "Tujuannya untuk mendorong pengarang yang masih hidup untuk terus berkarya," kata Ajip.
Dari 13 buku baru yang terbit di Jawa Barat, juri memilih kumpulan cerita pendek Sanggeus Umur Tunggang Gunung (Setelah Usia Lanjut) karya Usep Romli sebagai karya sastra Sunda terbaik tahun ini. Terbitan Kiblat Buku Utama itu berisi sembilan cerita yang melukiskan beragam masalah pembangunan yang dihadapi orang Sunda di perkampungan.

Tokoh-tokohnya membandingkan keadaan alam, lingkungan, hingga pikiran dan kehidupan sekarang dengan kondisi ketika mereka masih kecil. Tema seperti itu sebenarnya hampir mirip dengan karya-karya Usep sebelumnya. "Tetapi (kini) lebih matang dan inovatif," kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Budaya Rancage itu. 

Misalnya, pada cerita Neangan Pajaratan (Mencari Makam), yang kisahnya disampaikan oleh orang pertama, Usep tak memakai kata "kuring" (saya). Ajip menilai Usep memaksimalkan sifat bahasa Sunda yang dapat membentuk kalimat tanpa subyek. Juri juga menilai seluruh ceritanya mengalir lancar dan wajar. "Sehingga terciptalah dunia imajinasi yang khas sebagai sastra," ujarnya.

Di ranah sastra Jawa, dominasi sastrawan Jawa Timur masih muncul seperti beberapa tahun terakhir. Menurut juri Sri Widati Pradopo, ada 12 buku sastra baru yang terbit. Isinya berupa guritan (sajak), kumpulan cerita pendek, dan roman. Menariknya, penulis bahasa Jawa itu tak hanya berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur, tapi juga ada yang tinggal di Jakarta dan Depok. Hadiah Sastra Jawa akhirnya jatuh ke tangan Sumono Sandi Asmoro.

Penyair dalam buku Layang Panantang terbitan Balai Bahasa Surabaya itu, kata Sri, menunjukkan keberanian memilih dan merambah pengalaman berbagai jiwa dengan teknik ekspresi yang tepat. "Semuanya dengan kesadaran bahwa keindahan harus selaras dengan bobot pikirannya," kata periset di Balai Bahasa Yogyakarta itu. 

Sedangkan sastra Bali, walau hanya ada sembilan buku baru, keistimewaannya lebih riuh. Kumpulan puisi Gerip Maurip Ngridip Mekedip karya I Nyoman Manda, misalnya, terdiri atas 3.500 halaman! "Dalam bahasa Bali modern maupun dalam bahasa Indonesia, tidak pernah ada kumpulan sajak seorang penyair yang setebal itu," ujar juri I Made Darma Putra. 

Manda selama ini dikenal sebagai pengarang produktif yang menghasilkan sajak, roman, cerita pendek, dan naskah drama. Redaktur dua majalah berbahasa Bali, yaitu Canangsari dan Satua, itu dalam bab III khusus memuat terjemahan karya para penyair Indonesia, mulai Sanusi Pane, Amir Hamzah, hingga Afrizal Malna dan Oka Rukmini ke dalam bahasa Bali. 

Peraih hadiah Rancage pada 1998, 2003, dan 2008 itu juga menerjemahkan beberapa karya penyair Jerman, Australia, Afrika Selatan, dan Malaysia. Adapun karya Manda, lebih dari 2.000 sajak, dicetak di Bab I-II. Temanya beragam dari kenyataan sehari-hari dan hangat di koran, mulai komersialisasi budaya akibat industri pariwisata, korupsi, kampanye pemilu, sinetron, kasus Tukul Arwana, Prita Mulyasari, sampai peristiwa luar negeri.

Namun, juri menilai kualitas puisinya tidak merata. "Ada yang kuat penuh renungan dan sinisme yang tajam, tapi banyak yang mirip catatan pojok koran," kata Made Darma. Baginya, cerita pendek Leak Pemoroan karya I Wayan Sandha dalam kumpulan tujuh cerita pendek berbagai pengarang lebih menonjol. Juri pun memilihnya sebagai penerima hadiah Rancage 2010. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Leak Pemoroan berkisah tentang ketabahan pencari belut menghadapi gangguan setan di malam hari. Dia tidak takut menghadapi manusia jadi-jadian dan menyerangnya sampai mati. Lukisan suasana malam dan perang melawan setan, kata Made Darma, ditulis dengan deskripsi yang kuat. Bahasa yang digunakannya nyeleneh, tapi mampu menggali masalah dan menggambarkan watak tokoh cerita. Sandha dinilai menulis 41 ceritanya dengan narasi dan konflik yang kuat.

Kritik pedas dalam 41 cerita di dalamnya pun terlontar dengan bahasa yang jernih. Dalam cerita Wisian Bank Dunia, ujar Made, pengarang mengkritik pola multi-level marketing sambil menyentil, "Ah, gara-gara Bank Dunia iraga nepukin soroh jelema dot sugih kuala tusing bani ngetélang peluh." (Ah, gara-gara Bank Dunia aku menemukan kelompok manusia yang ingin kaya tapi tidak berani meneteskan peluh). "Pemakaian perumpamaan atau kiasan juga tepat sehingga membuat sketsa kehidupan ini memiliki aroma sastra yang kental," kata Made Darma.  

Kumpulan cerita pendek pula yang mengantar sastrawan Lampung Asarpin Aslami untuk meraih Hadiah Sastra Rancage 2010. Karyanya dalam Cerita-cerita Jak Bandar Negeri Semuong itu menyisihkan pesaing tunggalnya, yaitu buku kumpulan 57 sajak bertajuk Di Lawok Nyak Nelepon Pelabuhan karya Oky Sanjaya. Juri menilai seluruh sajak mahasiswa jurusan fisika di Universitas Lampung itu masih mentah. Peristiwa sehari-hari yang dituangkan lewat kata-kata sederhana dinilai tak mampu merangsang pembaca untuk merasakan hal yang sebenarnya.  

Cerita-cerita dari Bandar Negeri Semuong, yang memuat 17 cerita pendek, menuturkan berbagai kebiasaan, tata cara, adat istiadat, perilaku, dan polah masyarakat di Bandar Negeri Semuong, sebuah kecamatan di Kabupaten Tanggamus, Lampung. Lulusan Institut Agama Islam Negeri Raden Intan ini dianggap mampu menggambarkan budaya tradisional, seperti kebiasaan ibu-ibu mengumpulkan kayu bakar di kampung dan siahan atau kebiasaan pemuda yang berbisik di balik dinding rumah gadis pujaannya. Juri sepakat, buku Asarpin ini merupakan kumpulan cerita pendek modern pertama dalam bahasa Lampung yang banyak mengandung nilai-nilai tradisional dan modern. 

Hadiah Sastra Rancage kali ini juga diberikan bagi orang-orang yang berjasa dalam mengembangkan dan melestarikan bahasa daerah. Mereka adalah Karno Kartadibrata (bahasa Sunda), Bonari Nabobenar (Jawa), dan Agung Wiyat S. Ardhi (Bali).

Karno Kartadibrata dinilai berjasa besar memperkaya bahasa Sunda dengan tulisan sosial politik. Tulisan Wakil Pemimpin Redaksi Mangle--majalah mingguan berbahasa Sunda--itu rutin hadir sejak 1977. Sorotan lelaki kelahiran Garut, 10 Februari 1945 tersebut menghubungkan situasi masyarakat di sekelilingnya dengan keadaan masa lampau atau masyarakat selain Sunda. Meskipun kadang-kadang tulisannya berulang atau seperti kehilangan arah, juri menilai pekerjaan menulis selama lebih dari 30 tahun itu adalah prestasi tersendiri. Bahasa Sunda pun tak hanya terpakai untuk sajak, puisi, atau cerita pendek saja.

Selain menulis di koran, bekas wartawan surat kabar Harapan Rakyat dan Harian Kami itu pernah menerbitkan sajak berjudul Lipstick (1981) dan Parfum (1997).
Sedangkan orang yang dinilai berjasa dalam kesusastraan Jawa modern tahun ini disandang Bonari Nabobenar. Ketua Paguyuban Pengarang Sastra Jawa Surabaya itu dinilai aktif di Sanggar Triwida dan mengikuti berbagai diskusi sastra Jawa dan Indonesia semasa kuliah. Lulusan jurusan bahasa dan sastra indonesia IKIP Surabaya--sekarang Universitas Negeri Surabaya--itu kemudian mengembangkan sastra Jawa di tempat kelahirannya, Trenggalek, Jawa Timur.

Redaktur tabloid X-File kelahiran 1 Januari 1964 itu dan beberapa orang kawannya pernah melakukan gerakan Revitalisasi Sastra Pedalaman. Selain menulis guritan (sajak), cerita pendek, dan esai, mantan guru SMP tersebut dalam beberapa tahun terakhir menjadi fasilitator penulisan kreatif tenaga kerja wanita Indonesia di Hong Kong.

Jasa Agung Wiyat S. Ardhi dalam melestarikan sastra Bali di antaranya lewat kegiatan menulis puisi, cerita pendek, juga naskah drama sejak 1976. Sastrawan kelahiran Gianyar, Bali, 3 Februari 1946 itu juga aktif dalam pembinaan bahasa, aksara, dan sastra Bali sejak 2000. Sasarannya adalah kelompok guru, pelajar, dan ibu-ibu PKK. Adapun di lingkup sastra Bali tradisional, Agung Wiyat banyak menyalin dan menguraikan arti bagian-bagian epos Mahabharata dan Ramayana.
Hadiah Samsudi untuk bacaan anak-anak dalam bahasa Sunda, kata Ajip, tahun ini urung diberikan.

Dari empat judul buku karangan Aan Merdeka Permana, semuanya berisi dongeng sasakala atau legenda tentang Cadas Pangeran, Candi Cangkuang, Kerajaan Arcamanik, dan Padjadjaran. Dalam dongeng itu, penulis di antaranya mencantumkan tahun kejadian yang tak jelas sumbernya sehingga dikhawatirkan menimbulkan salah pemahaman di kalangan pembaca anak-anak.

Hadiah Sastra Rancage lahir dari keprihatinan karena pemerintah kurang memperhatikan sastra dan bahasa daerah. Padahal, sesuai dengan amanat konstitusi, kata Ajip, pemerintah bertanggung jawab untuk menjaga kelestarian identitas nasional itu. "Sampai sekarang pemerintah belum pernah membeli karya-karya pemenang Rancage," katanya. Walau begitu, Ketua Dewan Pengurus Rancage Erry Riyana Hardjapamekas mengaku tak ambil pusing. "Asalkan pemerintah enggak ngerecokin aja, itu sudah bagus," ujarnya.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bank BJB dan Unpar Dukung UMKM Berkelanjutan

58 hari lalu

Bank BJB dan Unpar Dukung UMKM Berkelanjutan

Bank bjb dan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) berkolaborasi dalam seminar bertajuk "Riset Pasar: Berdayakan Lokal, Bisnis Mengglobal" untuk mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat memiliki bisnis yang berkelanjutan.


Bamsoet Buka Seminar dan Uji Kompetensi Ikatan Motor Indonesia (IMI) II-2023

29 November 2023

Ketua MPR Bambang Soesatyo
Bamsoet Buka Seminar dan Uji Kompetensi Ikatan Motor Indonesia (IMI) II-2023

Bambang Soesatyo membuka Seminar dan Uji Kompetensi IMI II-2023 bagi Pelaksana dan Penyelenggara Olahraga Kendaraan Bermotor. Diikuti 296 peserta


Taylor Swift Jadi Topik Pembahasan Seminar Akademis Berjudul Swiftposium

22 September 2023

Taylor Swift menghadiri MTV Video Music Awards 2023 di Prudential Center di Newark, New Jersey, AS, 12 September 2023. REUTERS/Andrew Kelly
Taylor Swift Jadi Topik Pembahasan Seminar Akademis Berjudul Swiftposium

Pengaruh Taylor Swift sebagai ikon pop menjadikan popularitas dan karyanya sebagai pembahasan seminar akademis


Seminar Implementasi Proper PKN II, Sekda Hana Sangat Dukung Gustaf Griapon

14 September 2023

Seminar Implementasi Proper PKN II, Sekda Hana Sangat Dukung Gustaf Griapon

Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura menjadi mentor pada Seminar Implementasi Proyek Perubahan PKN Tingkat II Angkatan XXX


PT EMLI Gelar Seminar untuk Industri Manufaktur di Batam

28 Juli 2023

PT EMLI gelar seminar bertajuk Mobil Nationwide General Manufacture di Batam. (Foto: EMLI)
PT EMLI Gelar Seminar untuk Industri Manufaktur di Batam

PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) kembali menggelar kegiatan bertajuk Mobil Nationwide General Manufacture Seminar di wilayah Batam.


Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

21 Juli 2023

Ilustrasi keluarga. Freepik.com
Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

Good Doctor bekerja sama dengan Jakarta Escape Citypark gelar seminar parenting mengenai pola hidup sehat pada perayaan Hari Anak Nasional 2023.


Cerita di Balik Hari Sejarah Nasional Setiap 14 Desember

14 Desember 2022

Sejumlah pengunjung berswa foto dengan latar depan diorama perumusan naskah Proklamasi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Menteng, Jakarta, Jumat 16 Agustus 2019. Museum tersebut merupakan bekas kediaman perwira Jepang Laksamana Muda Tadashi Maeda dan menjadi tempat perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Cerita di Balik Hari Sejarah Nasional Setiap 14 Desember

14 Desember sebagai Hari Sejarah Nasional merujuk pada tanggal dimulainya Seminar Sejarah Nasional 1957 di Yogyakarta.


Mas Dhito Gelar Seminar Kebangsaan untuk Milenial

15 November 2022

Seminar kebangsaan untuk menjaga eksistensi Indonesia melalui nilai kebangsaan pada Senin (14/11/2022) di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG).
Mas Dhito Gelar Seminar Kebangsaan untuk Milenial

Pemkab Kediri berupaya menyiapkan kaum milenial siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.


Seminar Huawei di SUTD Hubungkan Talenta Digital ASEAN dan Singapura

4 September 2022

Huawei menggelar seminar Tech to Build Your Career di Singapore University of Technology and Design (SUTD) pada 29 Agustus-2 September. (Huawei)
Seminar Huawei di SUTD Hubungkan Talenta Digital ASEAN dan Singapura

Seminar Huawei itu bertujuan membantu peserta mempelajari pengembangan karir di masa depan di bidang teknologi, serta mendorong kewirausahaan.


Anies Baswedan Bicara Integrasi Nasional di Seminar APPSI Bengkulu

20 Juni 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menghadiri acara Milad ke-20 Partai Keadilan Sejahtera di Istora Senayan, Jakarta, Ahad, 29 Mei 2022.Saat hadir, Anies mendapatkan sambutan meriah dari kader PKS dengan teriakan Presiden. TEMPO/Muhammad Hidayat
Anies Baswedan Bicara Integrasi Nasional di Seminar APPSI Bengkulu

Anies Baswedan membuka acara Seminar Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia di Gedung Raya Semarak, Bengkulu.