TEMPO Interaktif, Bakauheni - Jalan Lintas Sumatera dari Bakauheni menuju kota Bandar Lampung putus total sejak Selasa (9/2)akibat jalan ambles. Aparat kepolisian memindahkan arus lalu lintas melewati Jalan Lintas Pantai Timur atau Jalinpantim. Pengalihan jalur itu membuat jarak tempuh bertambah jauh karena memutar.
Ruas jalan yang ambles itu berada di kilometer 73-74 di desa Hatta, Kecamatan Penengahan Lampung Selatan. Amblesnya jalan tersebut mengakibatkan lubang besar di tengah jalan raya dengan diameter lima meter dan kedalaman sekitar 15 meter.
“Kami belum mengetahui secara pasti penyebab amblesnya jalan tersebut, tapi mungkin karena adanya aliran air di bawah tanah,” kata Ajun Komisaris Besar Muslim Siregar, Kepala Kepolisian Resort Lampung Selatan..
Pengalihan lalu lintas itu, bagi kendaraan yang hendak menuju Palembang, kendaraan diarahkan melalui Sukadana Lampung Timur sebelum masuk Jalan Lintas Timur Lampung. Selain mengalihkan arus lalu lintas, polisi juga memasang pagar pembatas agar tidak ada kendaraan yang nyelonong menerabas rambu-rambu. “Kami berharap Dinas Pekerjaan Umum segera memperbaiki jalan yang amblas sehingga lalu lintas kembali normal,” ujarnya.
Meski begitu kemacetan panjang tidak terhindarkan. Arus lalu lintas sejak Rabu pagi hingga sore hari terjadi kemacetan panjang lebih dari 30 kilometer. Kemacetan terjadi dari depan pasar Bakauheni atau di depan pintu keluar Pelabuhan Bakauheni hingga simpang Penengahan Lampung Selatan. Antrian panjang kendaraan itu didominasi truk dari arah Bakauheni menuju Bandar Lampung dan kota-kota sekitarnya.
Muslim mengatakan telah berkoordinasi dengan sejumlah kepala kepolisian seperti Poltabes Bandar Lampung, Polres Lampung Tengah dan Tulang Bawang untuk mengatur arus kendaraan agar tidak terjadi penumpukkan. “Kami sepakat membuka semua jalur alternatif agar bisa dilalui kendaraan dari Bakauheni dan sebaliknya,” katanya.
Para pengemudi kendaraan mengeluhkan kemacetan yang membuat perjalanan mereka terhambat. Selain itu, mereka juga mengeluhkan banyaknya pungutan liar yang dilakukan sejumlah kelompok masyarakat di jalur pengalihan tersebut. Para sopir berharap pemerintah segera memperbaiki jalan raya sehingga perjalanan lancar kembali.
“Jangan sampai berlarut-larut. Segera saja ditambal agar bisa dilalui,” kata Parlan Siagian, salah seorang sopir.
NURROCHMAN ARRAZIE