TEMPO Interaktif, Banda Aceh – Dalam dua pekan terakhir, ada dua kasus kejahatan yang mencatut nama Wilayatul Hisbah (WH) atau Polisi Syariat di Aceh. Kamis (11/02).
Menurut Wakil Komandan Operasi Wilayatul Hisbah (WH) Aceh, Syarifuddin, salah satu kasus adalah pemerkosaan seorang mahasiswi di Aceh Tengah pekan lalu yang dilakukan oleh dua orang yang mengaku sebagai WH.
Tetapi kemudian, setelah korban dipertemukan dengan semua anggota di wilayah tersebut, tidak ada satupun yang dikenali korban sebagai pemerkosanya. “Ada upaya mendiskreditkan WH di Aceh, untuk kepentingan pribadi,” ujarnya, di Banda Aceh, Kamis (11/2).
Mencatut nama WH juga terjadi di Banda Aceh. Pekan lalu, dua orang yang mengaku anggota WH memergoki pasangan yang sedang duduk di halte pada malam hari. Pasangan itu diperas dengan ancaman akan dibawa ke kantor WH. Karena tak punya uang, handphone pasangan tersebut disita.
Kasus tersebut diketahui setelah pasangan tersebut mendatangi kantor WH di Banda Aceh. “Pelaku kriminal juga bawa-bawa nama WH,” katanya. Syarifuddin mengimbau kepada seluruh masyarakat Aceh agar berhati-hati terhadap upaya pelaku kriminal yang membawa-bawa nama institusinya.
“Kalau ada yang mengaku sebagai polisi syariat, tanyakan KTA (Kartu Tanda Anggota). Jangan mudah terjebak dengan orang yang membawa-bawa nama WH untuk kepentingan pribadi.”
Adi Warsidi