TEMPO Interaktif, Jakarta -
Johannesburg – Afrika Selatan kemarin merayakan 20 tahun bebasnya pemimpin berpengaruh mereka, Nelson Mandela.
Perayaan hari bersejarah itu ditandai dengan aksi long march dari penjara Victor Versteer, sekarang bernama penjara Drakenstein, di Cape Town, tempat Mandela menghabiskan sebagian besar waktunya. Aksi tersebut dipimpin bekas istrinya Winnie. Mandela, 91 tahun, tidak mengikuti aksi itu, namun menghadiri acara peringatan nasional yang diadakan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma.
Mandela, dijebloskan ke penjara pada 1964 karena tuduhan bersekongkol menggulingkan pemerintahan saat itu. Ia disekap selama 27 tahun di dua penjara terpisah, yakni di Penjara Robben Island, yang terletak di pesisir Cape Town dan kemudian dipindahkan ke Penjara Pollsmoor di daratan Afrika.
Saat ia dibebaskan, 20 tahun lalu, warga kulit hitam Afrika dan komponen apartheid lainnya berbaris di jalanan untuk meyaksikan pejuang pembebasan itu. Setelah bebas Mandela melanjutkan perjuangannya. Ia bekerja sama dengan presiden kulit putih Afrika Selatan F.W. De Klerk untuk mengakhiri kebijakan diskriminasi di Afrika Selatan. Usaha ini membuatnya meraih hadiah Nobel bersama de Klerk. Pada 1994 dia menjabat presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan.
CNN | BBC | SUNARIAH