Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NATO: Kami Membunuh Pemberontak, Bukan Warga Sipil

image-gnews
AP Photo/Pier Paolo Cito
AP Photo/Pier Paolo Cito
Iklan
TEMPO Interaktif, Kabul - Pasukan gabungan Afganistan dan NATO mengklaim telah membunuh beberapa pemberontak dalam sebuah serangan, Jumat, di sebuah kompleks. Mereka menemukan dua mayat lelaki dan dua perempuan dalam kondisi terikat dan mulutnya tersumbat. Keluarga korban menuduh pasukan Amerika Serikat membunuh warga sipil.

Pejabat Afganistan di Provinsi Paktia, Jumat, mengonfirmasi kejadin itu dan sedang melakukan investigasi kematian lima orang tersebut di sebuah rumah dekat ibu kota provinsi Gardez. Kepala kepolisian Jenderal Azizudin Wardak mengatakan lima orang itu, terdiri dari dua pria dan tiga perempuan, tewas Kamis malam dalam sebuah pesta. Salah seorang pria bekerja untuk kepolisian sedangkan pria lainnya bekerja untuk kantor Kejaksaan Agung.

"Siapa yang membunuh mereka? Hingga kini kami tidak tahu," ujarnya sembari menjelaskan proses investigasi masih berlangsung.

Kematian warga sipil sejak operasi militer merupakan isu panas di Afganistan sementara para komandan pasukan Amerika memerintahkan pasukannya agar membatasi menggunakan kekuatan untuk menghindari resiko jatuh korban warga sipil. Presiden Hamid Karzai juga meminta kepada NATO agar menghentikan pemeriksaan terhadap rumah-rumah warga di malam hari sebab hal tersebut bertentangan dengan budaya rakyat Afganistan dan dapat membantu rakyat menaruh simpati kepada pemerintah dan aliansi.

Sementara itu, untuk mengetahui lebih jauh soal kematian itu kementerian dalam negeri mengirimkan satu tim, Jumat, ke Paktia untuk investigasi insiden tersebut.
Menanggapi hal ini, pasukan NATO berjanji untuk "bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan bersama ini," kata Brigadir Jenderal Eric Tremblay, juru bicara Pasukan Bantuan Keamanan Internasional. Dalam sebuah pernyataan, pasukan NATO mengatakan operasi itu terjadi Kamis malam di distrik Gardez setelah pasukan gabungan menerima laporan ada kegiatan militan di kompleks dekat desa Khatabeh.

"Sejumlah pemberontak terlibat dalam baku tembak sehingga memakan korban," demikian pernyataan yang dikeluarkan NATO tanpa menjelaskan bagaimana orang-orang tersebut tewas. Kemudian, lanjut pernyataan itu "Sejumlah orang terdiri dari laki-laki, perempuan, dan anak-anak keluar dari tempat tersebut dan ditahan oleh pasukan gabungan."

Pada bagian lain, pasukan Amerika menyatakan bertanggung jawab atas kematian lima orang itu. Hal itu disampaikan kepada The Associated Press melalui telepon.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hamidullah menjelaskan soal kejadian itu, dia bersama 20 orang berada dalam sebuah rumah untuk merayakan kelahiran putranya, saat itu dia melihat sekelompok pria bersenjata mengaku "Pasukan Khusus Amerika Serikat". Saat itu Hamid bertanya "Ada apa?" Namun mereka justru menondongkan senjata kepadanya.

Mendengar ribu-ribut di luar, "Daoud keluar rumah seraya bertanya ada apa, tapi mereka menyambutnya dengan tembakan sehingga dia tewas. Kemudian pasukan itu membunuh pria lain," kata Hamidullah.

Wakil Anggota Dewa Provinsi di Gardez Shayesta Jan Ahadi mengatakan kepada media, dia yakin Amerika bertanggung jawab atas kematian tersebut. "Semalam, Amerika melakukan operasi militer di sebuah rumah dan membunuh lima orang tak berdosa, termasuk tiga perempuan. Rakyat marah atas kejadian itu," ujarnya.
Ahadi mengatakan, operasi tersebut tidak diikuti oleh pasukan Afganistan, "Pemerintah tidak mengetahui soal operasi militer ini. Kami mengutuk kebiadaban ini."

AP | CHOIRUL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Pasukan kepolisian Afghanistan berusaha menolong seorang anak kecil usai terjadinya aksi bom bunuh diri dan bentrokan antara pasukan Afghanistan dan gerilyawan di sebuah masjid Muslim Syiah di Kabul, Afghanistan, 25 Agustus 2017. Serangan tersebut terjadi saat jamaah menjalankan ibadah shalat subuh. REUTERS
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.


Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ekspresi Presiden AS, Donald Trump saat menjawab pertanyaan media saat berada di pesawat kenegaraan Air Force One dalam perjalanannya menuju Palm Beach, beberapa jam sebelum memerintahkan serangan ke Suriah, 6 April 2017. AP Photo
Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam


Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Senjata Taliban yang diduga dipasok oleh Rusia. Cnn.com
Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan


Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.


Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Abdul Hasib, pemimpin ISIS. twitter.com
Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan


ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

Pasukan keamanan Afghanistan menyisir lokasi serangan bom di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Serangan bom bunuh diri di dekat gedung Kedubes AS ini  menewaskan 8 warga sipil dan 3 tentara AS. REUTERS/Omar Sobhani
ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.


Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan yang terjadi dekat iring-iringan kendaraan militer NATO di Kabul, Afganistan, 3 Mei 2017. Twitter.com
Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa


Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Milisi Taliban membawa senjata berat saat berjaga berjaga-jaga ketika pemimpin senior Taliban Mullah Abdul Manan Niazi, memberikan pidato kepada pejuang, di distrik Shindand Afghanistan, 27 Mei 2016. AP/Allauddin Khan
Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.


Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Anggota Tentara Nasional Afganistan menghadiri upacara wisuda kelulusan di Akademi Militer Afganistan di Kabul, Afganistan, 24 Januari 2016. AP/Rahmat Gul
Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.


Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Ilustrasi. zimbio.com
Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.