TEMPO Interaktif, Kupang - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) prihatin dengan pelayanan dan fasilitas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) WZ Yohanes Kupang yang tidak terawat.
Keprihatinan itu muncul saat sejumlah anggota DPRD NTT melakukan inspeksi mendadak di rumah sakit tersebut, Selasa (16/2). "Kami menemukan buruknya fasilitas dan pelayanan di rumah sakit ini," kata anggota DPRD NTT, Jimy Sianto.
Saat mengunjungi Ruang perawatan kelas III wanita, anggota DPRD NTT sempat kaget saat mengetahui bahwa ruangan dengan pasien 50 lebih orang hanya memiliki lima kamar mandi, dan hanya dua kamar mandi yang difungsikan, yaitu satu kamar mandi isolasi dan satu kamar mandi umum.
Kepala Ruangan Kelas III Wanita, Sr Aquilani mengatakan pada tahun 2009 sudah ada perbaikan fasilitas kamar mandi, namun hanya berfungsi selama satu bulan.
Hal serupa juga ditemukan di ruang perawatan Kelimutu. Di ruangan tersebut hanya memiliki fasilitas korden satu buah sejak 20 tahun lalu. Padahal setiap tahun rumah sakit tersebut mendapatkan anggaran perbaikan fasilitas yang cukup besar.
DPRD NTT sangat menyesalkan kinerja manajemen RSUD WZ Yohanes Kupang yang kurang memberikan perhatian terhadap masalah pelayanan dan fasilitas.
"Tahun ini saja, RSUD Johanes Kupang mendapatkan dana sekitar Rp59 miliar, namun ternyata fasilitas dan pelayanan belum sesuai standar," kata Jimy.
Hasil temuan ini, lanjutnya, akan disampaikan kepada manajemen RSUD WZ Yohanes Kupang sebagai masukan untuk meningkatkan pelayanan dan fasilitas sehingga pasien merasa nyaman. "Kami akan sampaikan ke manajemen untuk prioritaskan pelayanan dan fasilitas di rumah sakit ini," katanya.
YOHANES SEO