Para penderita tersebut termasuk pula dua balita. Salah seorang di antaranya berusia enam bulan. Bayi asal Desa Banjarejo, Kecamatan Kota Bojonegoro itu terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo Surabaya karena kondisinya kian memburuk. ”Dia menderita gizi buruk sebagai penyakit ikutannya,” kata juru bicara RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, Bojonegoro, Thomas Djaja kepada Tempo, Rabu (17/2).
Selama tahun 2009 lalu, jumlah penderita tercatat 38 orang. Sebanyak enam orang di antaranya meninggal dunia. Sedangkan tahun 2008, 19 penderita. Angka-angka tersebut menurut Thomas belum termasuk yang dilaporkan ke RSUD Sosodoro Djatikoesoemo.
Penderita HIV/AIDS yang meninggal dunia, sebagian besar karena adanya penyakit ikutan atau penyakit penyerta.
Peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS tidak sebanding dengan penyediaan dana yang cukup. Dinas Kesehatan Bojonegoro, misalnya, pada tahun 2009 hanya menyediakan dana penanggulangan Rp 13 juta. ”Memang dananya minim, hanya cukup untuk survei dan penyuluhan di lokalisasi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro Haryono. Meskipun tidak menyebutkan angkanya, Haryono mengatakan untuk tahun 2010, jumlah dana sedikit bertambah. SUJATMIKO.