Menurutnya, proyek ini merupakan langkah strategis mengantisipasi pertumbuhan permintaan bandwidth internasional yang sangat tinggi di tahun 2010 hingga tahun 2014. "Terutama demand TelkomGroup," kata Eddy dalam keterangan persnya kepada Tempo, Rabu (17/2).
Kapasitas bandwidth SJC cukup besar, bahkan diklaim sebagai yang terbesar diantara kabel laut yang ada saat ini. Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) SJC ini nantinya akan menghubungkan Singapura, Hong Kong, Jepang dan negara Asia lainnya.
Sistem Kabel laut yang akan dibangun menggunakan teknologi SKKL terbaru The Newest Submarine Cable Technology dengan kemampuan menyalurkan 64 WL (wave length) pada setiap fiber pair dan 40 Gbps per WL sehingga kabel laut SJC akan memiliki design capacity 17 Terabyte per second (Tbps) yang dapat di-upgrade sampai dengan 23 Tbps.
Direncanakan SJC akan dibangun oleh NEC dan Tyco yang sudah mempunyai reputasi di bidang konstruksi SKKL. Dengan menggunakan kontraktor yang berpengalaman dalam menyelesaikan pembangunan SKKL TelkomGroup diharapkan penyelesaian pembangunan tepat waktu dan kualitas SKKL yang dibangun dapat diandalkan.
Selanjutnya, kata Eddy, SJC akan diintegrasikan dengan SKKL yang telah dimiliki TelkomGroup baik Domestik maupun Internasional. SKKL Domestik adalah Jasuka (Jawa-Sumatera-Kalimantan (darat & laut)), SUB (Surabaya-Ujung Pandang-Banjarmasin) dan Jaka2LaDeMa (Jawa-Kalimanatan-Sulawesi-Denpasar-Makasar), sedangkan SKKL Internasional adalah Asia America Gateway (AAG), Batam Singapore Cable System (BSCS), Thailand Indonesia Singapore Cable System (TIS) dan Dumai Melaka Cable System (DMCS). Dengan langkah ini maka Kapasitas Bandwidth SJC akan terhubung dengan infrastuktur domestik dan memenuhi kebutuhan bandwidth International pelanggan Indonesia.
Anggota konsorsium kabel laut SJC saat ini 9 anggota dan kemungkinan akan bertambah menjadi 11 anggota dari berbagai negara, sehingga SJC akan mempunyai landing point di negara-negara yang memiliki posisi yang sangat strategis. Hal ini akan memperluas cakupan jaringan internasional TelkomGroup, yang pada gilirannya akan membuktikan komitmen TelkomGroup di tingkat global “The World in Your Hand” kepada pelanggan jasa TIME (Telecommunication, Internet, Media and Edutainment).
Mulia P Tambunan, Direktur Utama TII menyatakan bahwa, “Kapasitas SJC yang besar diharapkan dapat menekan biaya bandwidth International sehingga biaya layanan internet juga akan semakin murah. Hal ini akan menjadi faktor pendorong bagi peningkatan penetrasi penggunaan broadband internet Indonesia, yang saat ini masih rendah.”.
“Selanjutnya TII akan terus mengembangkan infrastruktur internasionalnya melalui rute-rute lainnya seperti ke arah barat (West Route) dan ke arah selatan (Australia). Termasuk pengembangan infrastruktur adalah penguatan landing point di Indonesia seperti Pontianak dan Manado. Dengan demikian, demand broadband yang makin meningkat dan beragam bagi pelanggan TelkomGroup maupun pelanggan Regional akan dapat terlayani”, demikian dikatakan Mulia P Tambunan.
AGUS SUPRIYANTO