TEMPO Interaktif, Tangerang — Ada saja cara Wali Kota Tangerang Wahidin Halim untuk mengapresiasi budaya Indonesia, khususnya batik.
Misalnya, dua hari lalu Wahidin menghukum empat pegawainya yang lupa mengenakan kemeja batik, apalagi Kamis wajib hukumnya bagi seluruh pegawai untuk berbatik.
“Pak Wali menghukum dengan menyuruh pegawai itu menyanyi. Rupanya ke empat pegawai serempak menyanyikan lagi 'Potong Bebek Angsa',” kata Amal Herawan, Kepala Sub Pemberitaan Bagian Humas dan Protokol Pemkot Tangerang, Jumat, (19/2).
Namun kata Amal, wali kota tak ragu merogoh koceknya Rp 200 ribu saat melihat Camat Pinang Sachrudin dan salah seorang dokter yang bertugas di BPPT mengenakan kemeja batik yang coraknya sama.
Seorang pegawai Rini mengaku menyukai batik sebab selain terasa nyaman dipakai juga ada kebanggaan tersendiri, mencirikan budaya Indonesia.
Ayu Cipta