Ofensi gabungan di Marjah merupakan serangan terbesar sejak invasi 2001 ke Afganistan dipimpin oleh Amerika Serikat. Serangan ini sekaligus juga sebagai ujian bagi strategi Presiden Barack Obama untuk menghancurkan Taliban tanpa merugikan warga sipil.
Sementara itu, seorang jenderal Amerika Serikat menyatakan, pasukan internasional telah menguasai jalan-jalan utama dan pasar-pasar di Marjah, tetapi pertempuran masih terus berlangsung di selatan kawasan pertanian. Seorang jenderal dari Inggris berharap pada bulan-bulan berikutnya pasukan gabungan bisa menguasai kawasan tersebut.
Menurut laporan koresponden Al Jazeera James Bays dari Helmand ibu kota Lashkar Gah, tujuh pejuang Taliban tewas. Sedangkan NATO mengaku selama melakukan serangan telah berhasil membunuh 120 pejuang.
Gubernur Provinsi Helmand Mohammed Golab Mangal menyatakan kepada Al Jazeera, "Operasi berlangsung sukses namun begitu lambat sebab di sana banyak warga sipil."
"Marjah secara strategi dan ekonomi sangat penting bagi Helmand dan pemerintah Afganistan, juga lokasi penting untuk Taliban. Secara keuangan, di sana tumbuh industri narkotik. Kedua, Marjah terletak di tengah Helmand. Bagi musuh, Marjah merupakan pusat komando," ujarnya.
ALJAZEERA | CHOIRUL