TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Humas Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. A Antaria menyangkal bahwa pihaknya mempersulit pasien dalam menebus obat dengan Jaminan Kesehatan Masyarakat. "Tidak mungkinlah. Mana ada seperti itu," kata Antaria saat dihubungi Tempo, Minggu (21/2).
Sebelumnya Romi Dona, Ayah Toriq, bayi penderita hydrosefalus, mengeluh dipersulit pihak RS saat akan menebus obat untuk anaknya menggunakan Jamkesmas, dua hari terakhir. Sudah empat pos di RSCM didatanginya. Tapi hasilnya nihil. Jamkesmasnya, kata Romi, ditolak sana-sini.
Alasannya, ujar Romi, karena Jamkesmas yang dimilikinya hanya bisa berlaku untuk orang dewasa. Bukan untuk bayi seperti Toriq. Hal ini kembali dibantah pihak RS. "Kartu Jamkesmas itu berlaku sama untuk anak-anak dan dewasa," kata Antaria.
Menurut Antaria, ketika seorang pasien mengantongi Jamkesmas, sudah pasti pihak RS akan membebaskan biaya perawatan dan pengobatan selama di RS. "Dijamin seratus persen gratis," kata Antaria.
Hanya, kata Antaria, karena Jamkesmas Toriq masuk golongan III, kualitas kamar yang didapat tak sebaik golongan atasnya. "Tapi tidak ada perbedaan untuk kualitas obat maupun dokter."
Antaria malah menduga, yang dimaksud Romi dengan penolakan RS pada Jamkesmasnya adalah ketidaktersediaan obat di apotek RSCM. "Kalau masalahnya itu kan tinggal bilang aja ke suster untuk minta obat lain," ujarnya. Namun ia mengatakan akan menindaklanjuti masalah ini. "Akan kami cek dulu," kata dia.
ISMA SAVITRI