Kalla menilai, terdapat dua permasalahan yang menyebabkan parahnya pembangunan kawasan timur Indonesia pada masa lampau.
Pertama, sistem negara yang sentralistik menyebabkan perijinan usaha harus melalui pusat. Kedua, terjadi monopoli harga di KTI sementara industri di daerah Jawa di-protect. "Jadi orang Indonesia timur mensubsidi pembangunan industri di Jawa."
Namun, dua permasalahan itu sudah tak ada setelah tahun 2000. "Begitu tidak ada monopoli, pendapatan pengusaha naik."
Menyinggung masalah buruknya infrastruktur di KTI, JK menganggap itu bukan permasalahan utama."Infrastruktur di seluruh Indonesia sama jeleknya."
Dari segi pasokan tenaga listrik, Kalla mengatakan bahwa pemerintah sedang mengupayakan pembangunan pembangkit listrik dengan daya 10,000 Mega Watt. "4,000 Mega Watt di antaranya untuk daerah luar Jawa."
Menurut JK, potensi ekonomi KTI sangat besar. Namun saat ini KTI belum memiliki sumber daya manusia unggulan yang bisa memberi nilai tambah pada komoditas asal KTI.
ANTON WILLIAM