Menurut dia, pertumbuhan jumlah pengangguran usia produktif di Sumenep sangat besar, mencapai 1.000 orang per tahun. Kenaikan tersebut tidak sebanding dengan kecilnya pertumbuhan lapangan kerja. "Sulit mencari formula yang tepat mengatasi masalah ini," ujarnya pula.
Program pelatihan keterampilan dan kursus yang dilaksanakan tiap tahun, termasuk pula program bantuan modal usaha produktif belum menjadi solusi yang tepat karena masih terbentur minimnya anggaran yang disediakan pemerintah daerah. "Anggarannya di bawah Rp 100 juta per tahun, jelas tidak cukup," ucapnya.
Dibukanya Jembatan Suramadu yang sejak awal diyakini akan meningkatkan perekonomian masyarakat Madura belum memberikan dampak positif. Madani mengatakan sejak jembatan diresmikan Juni 2009 lalu, pertumbuhan lapangan kerja di Sumenep statis pada kisaran tiga sampai empat porsen. ”Sama seperti sebelum Suramadu beroperasi. Mamfaat Suramadu belum terasa," katanya. MUSTHOFA BISRI.