Ia mendesak supaya PGRI segera menghentikan aksi mogoknya. "Kasihan siswa," katanya kepada Tempo, Rabu (24/2).
Menurut dia, persoalan tersebut akibat terputusnya komunikasi antara PGRI dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. PGRI, kata Julis, seharusnya tidak perlu mogok apabila tuntutannya belum dipenuhi.
Demikian juga dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, seharusnya mau membuka pintu dialog untuk menyelesaikan tuntutan PGRI. "Eksekutif, dalam hal ini Pemkab harus segera ambil langkah," ujarnya.
Ketua PGRI Banyuwangi Husin Matamin mengatakan, akan tetap melanjutkan aksi mogok sampai Pemkab Banyuwangi bersedia menerima aspirasi PGRI. Ia menyayangkan karena DPRD hanya mampu melarang, tapi tidak pernah menjembatani penyelesaian masalah PGRI dan Pemkab Banyuwangi. IKA NINGTYAS.