“(Lahan pengganti) sedang dalam sengketa,” ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto ketika ditemui di Balaikota (24/2).
Prijanto menerangkan kabar sengketa baru diketahui setelah Badan Pertanahan Nasional Jakarta Barat memverifikasi status kepemilikan lahan. Lahan seluas 2,5 hektare tersebut rupanya tengah diklaim sebuah perusahaan. “Kasusnya tengah ditangani Mahkamah Agung,” ujar dia.
Meski demikian, kata Prijanto, pihak yayasan mengaku belum bisa menentukan lokasi alternatif. Termasuk kemungkinan tawaran lahan yang berada di daerah Cikarang, Kabupaten Bekasi. “Untuk saat ini, mereka masih menunggu penyelesaian kasus hukum tersebut,” kata dia.
Ribuan mahasiswa Arastamar terusir dari kampusnya sejak pertengahan 2008. Kisruh itu dilatarbelakangi konflik berkepanjangan antara para mahasiswa dengan warga Kampung Makassar, Jakarta Timur. Akibatnya, aktivitas belajar-mengajar terpaksa dialihkan ke tempat lain.
Untuk saat ini, kegiatan belajar seluruh mahasiswa ditempatkan di tiga tempat berbeda. Lokasi pertama dikonsentrasikan di Kantor Transito, Jakarta Timur. Sedangkan dua lokasi lainnya berada di Daan Mogot dan Kali Deres.
Menurut rencana, kata Prijanto, pemerintah akan membeli gedung dan lahan milik yayasan yang berada di Kampung Makassar. Dana yang diperoleh nantinya harus dialokasikan untuk mendanai proyek pembangunan gedung di lokasi yang baru. “Saat ini masih diukur oleh BPN,” ujar dia.
RIKY FERDIANTO