TEMPO Interaktif, Jakarta - Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang menahan truk sampah warna hijau bernomor polisi B 9002 WOQ milik Kota Tangerang Selatan.
"Kami tahan sementara, sampai diurus yang punya," ujar Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang, Hery Heryanto, kepada Tempo, pagi ini. "Sampai mereka (Pemkot Tangerang Selatan) datang dan minta maaf."
Truk sampah Tangerang Selatan diduga kerap membuang sampah secara diam-diam di TPA Jatiwaringin, Mauk, milik Kabupaten Tangerang. Padahal, sejak awal Januari lalu dilarang membuang sampah ke TPA itu. "Karena belum ada perjanjian dan kesepakatan kerja sama," kata Hery.
Menurut Hery, pihaknya banyak mendapatkan informasi dari masyarakat jika Tangerang Selatan masih sering membuang sampah ke TPA itu. Informasi tersebut ditindaklanjuti dengan melakukan pengintaian. Jumat dini hari tadi pukul 3.30 tiga truk sampah yang mengangkut sampah dari Tangerang Selatan tertangkap dan dihadang warga ketika dalam perjalanan menuju Jatiwaringin.
Hery mengatakan, dua truk sampah bertuliskan Kabupaten Tangerang yang ikut dihadang merupakan sampah dari Kavelari dan Arhadud Tangerang. "Kalau itu legal, dan diketahui kami," katanya.
Menurut Hery, Arhanud dan Kavaleri yang berlokasi di Serpong, Tangerang Selatan, itu secara tertulis meminta kepada mereka agar mau mengangkut sampah karena selama ini tidak terangkut oleh Dinas Kebersihan Tangerang Selatan.
Untuk penahanan truk sampah Tangerang Selatan, kata Hery, pihaknya masih menunggu reaksi dari Dinas Kebersihan Tangerang Selatan.
Konflik sampah di Tangerang Selatan sudah berlangsung sejak dua bulan belakangan ini. Hal ini ditandai dengan penarikan 40 armada truk sampah oleh Kabupaten Tangerang dan melarang sampah dari wilayah Tangerang Selatan dibuang ke TPA Jatiwaringin sejak awal tahun.
Tangerang Selatan bingung dan panik karena sampah menumpuk di mana-mana dan tidak terangkut. Permasalahannya adalah kota baru itu belum punya TPA dan minimnya armada pengangkut sampah. Berbagai cara dicoba dari bekerja sama dengan daerah tetangga, seperti Kota Tangerang, Bogor, Depok, Bekasi, Lebak dan pihak swasta, tapi hingga kini belum ada realisasinya.
JONIANSYAH