Minyak jenis light sweet crude untuk pengiriman April turun US$ 1,83 menjadi US$ 78,17 dollar per barrel. Sedangkan minyak jenis Brent North Sea di London untuk pengiriman April turun US$ 1,80 menjadi US$ 76,29 per barrel.
Menurut analis minyak independen, Ellis Eckland, para investor khawatir dengan data ekonomi Amerika Serikat yang lemah pekan ini. Data tersebut dinilai bisa memicu peningkatan klaim dari para pengangguran untuk mendapatkan keuntungan asuransi. Selain itu, data tersebut juga dikhawatirkan menyurutkan kepercayaan konsumen serta mempengaruhi pasar perumahan di tengah krisis keuangan.
“Dampaknya adalah permintaan tidak akan sebaik yang diperkirakan,” ujar Eckland.
Dalam laporannya yang dilansir Kamis (25/2), pemerintah Amerika Serikat mengungkapkan klaim-klaim baru dari pengangguran di Amerika Serikat telah mencapai puncak dalam tiga bulan terakhir. Hal tersebut menunjukkan permasalahan di pasar kerja dan pemulihan ekonomi.
Para analis mengatakan, meningkatnya klaim dari 22 ribu menjadi 496 ribu untuk satu pekan yang berakhir pada 20 Februari merupakan yang kedua kalinya. Klaim-klaim tersebut mencapai titik tertinggi sejak November.
Pada Rabu, sebuah survei menunjukkan kepercayaan konsumen di Amerika Serikat menurun pada Februari. Sebab, warga Amerika semakin pesimistis soal pasar tenaga kerja dan pemulihan ekonomi.
The Conference Board, sebuah perusahaan riset bisnis, mengatakan indeks kepercayaan konsumen jatuh ke titik 46,0 pada Februari. Posisi tersebut merupakan yang terendah sejak April 2009.
Menurut laporan pemerintah Rabu (24/2), penjualan rumah baru di Amerika Serikat juga merosot 11,2 persen pada Januari dari Desember yang merupakan titik terendah dalam sejarah. Hal tersebut menunjukkan melemahkan pasar perumahan yang sudah bermasalah.
Wakil Presiden MF Global Mike Fitzpatrick mengatakan harga minyak juga ikut tertekan karena dollar mulai menguat terhadap euro di tengah kekhawatiran krisis ekonomi yang menjerat Yunani.
CNA| KODRAT SETIAWAN