Seperti yang dipetik dari situs Badan Pusat Statistik, Senin (1/3) siang, menyebutkan ekspor nonmigas Januari 2010 mencapai US$ 9,23 miliar, turun 14,87 persen dibandingkan Desember 2009, sedangkan dibandingkan ekspor Januari 2009, ekspor nonmigas meningkat 47,61 persen.
Penurunan ekspor nonmigas terbesar Januari 2010 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$ 1,28 miliar, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$ 228,2 juta.
Ekspor nonmigas ke Jepang Januari 2010 mencapai angka terbesar yaitu US$ 1,32 miliar, disusul Cina US$ 1,01 miliar dan Amerika Serikat US$ 997,7 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 36,01 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) mencapai US$1,05 miliar.
Berdasarkan sektor, ekspor hasil industri periode Januari 2010 naik sebesar 35,43 persen dibandingkan periode yang sama pada 2009, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 42,76 persen serta ekspor hasil tambang dan lainnya naik sebesar 108,60 persen.
Nilai impor Indonesia Januari 2010 mencapai US$ 9,54 miliar atau turun 7,35 persen dibandingkan Desember 2009 yang besarnya US$ 10,30 miliar. Namun jika dibandingkan Januari 2009, nilainya meningkat US$ 2.942,7 juta atau 44,58 persen.
Adapun impor nonmigas Januari 2010 mencapai US$ 7,59 miliar atau turun US$ 618,4 juta (7,54 persen) dibandingkan impor Desember 2009, sedangkan jika dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan US$ 2.266,9 juta atau 42,62 persen.
Impor migas Januari 2010 mencapai US$ 1,96 miliar atau turun US$ 138,2 juta (6,60 persen) dibandingkan impor Desember 2009. Sebaliknya terjadi peningkatan impor sebesar US$ 675,8 juta atau 52,74 persen dibandingkan periode Januari 2009.
Nilai impor nonmigas terbesar Januari 2010 yaitu golongan barang mesin/pesawat mekanik dengan nilai US$ 1,43 miliar setelah mengalami peningkatan 0,90 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan jika dibanding Januari 2009, nilainya meningkat 13,31 persen.
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari 2010 masih ditempati oleh Cina dengan nilai US$ 1,41 miliar dengan pangsa 18,56 persen, diikuti Jepang US$ 1,07 miliar atau 14,12 persen dan Singapura US$ 0,78 miliar atau 10,34 persen. Sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai 22,41 persen dan Uni Eropa sebesar 8,91 persen.
Nilai impor menurut golongan penggunaan barang selama Januari 2010 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya mengalami peningkatan untuk semua golongan, yaitu impor barang konsumsi sebesar 36,35 persen, bahan baku/penolong sebesar 47,90 persen, dan barang modal sebesar 35,60 persen.
BOBBY CHANDRA