Ekspor Indonesia ke Jepang mencapai 14,25 persen atau US$ 1,32 miliar. Dibandingkan Januari 2009, ekspor ke Jepang meningkat US$ 65,3 juta. Diikuti Cina sebesar US$ 1,01 miliar, dan Amerika Serikat US$ 997,7 juta. "Penurunan ekspor terjadi hampir ke semua negara tujuan utama," kata Kepala Badan Statistik Rusman Heriawan di Jakarta, Senin (1/3).
Impor pada Januari 2010 mencapai US$ 9,54 miliar atau menurun 7,35 persen dibandingkan Desember 2009 dan naik 44,58 persen ketimbang Januari 2009. Penurunan ini disebabkan melorotnya impor migas dan nonmigas masing-masing US$ 138,2 juta dan US$ 618,4 juta. "Nilai impor nonmigas pada Februari merupakan yang terendah selama 13 bulan terakhir," ujar Rusman.
Impor nonmigas dari Cina menjadi yang terbesar dari keseluruhan impor nonmigas Indonesia, yaitu US$ 1,40 miliar. Diikuti Jepang sebesar US$ 1,07 miliar dan Singapura US$ 784,2 juta. Dengan jumlah ekspor dan impor Indonesia tersebut, neraca perdagangan Januari 2010 mengalami surplus US$ 2,03 miliar.
Jika dilihat dari kontribusinya, sektor industri mempunyai kontribusi terbesar dalam ekspor Januari 2010, yaitu 58,24 persen. Sektor pertanian berkontribusi mencapai 3,23 persen dan produk pertambangan sebanyak 18,29 persen. Sedangkan migas berkontribusi 20,24 persen.
NALIA RIFIKA