Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soal Aset, Keraton Kasepuhan Akan Gugat Pemerintah Cirebon

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, CIREBON - Kalangan Keraton Kasepuhan Cirebon mengancam akan mengugat Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon menyusul masih dikuasainya sejumlah aset mereka. "Kami sudah beberapa kali minta pemerintah membicarakan masalah ini. Undangan itu sudah diajukan tiga kali, terakhir 28 Februari, tapi tetap tak digubris" kata PRA Arif Natadiningrat, Putera Mahkota Keraton Kasepuhan Rabu (3/3).

Arif mengaku akan mengirimkan lagi surat undangan itu. Tujuannya membicarakan masalah aset yang selama ini diklaim milik Pemkot dan Keraton Kasepuhan. Jika undangan keempat itu tidak juga dipenuhi, lanjut Arif, pihaknya akan secepatnya melayangkan gugatan perdata ke pengadilan terkait aset-aset yang dimiliki Keraton Kasepuhan. Ada pun yang diundang selain Walikota Cirebon juga jajaran dibawahnya termasuk Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar).

Menurut Arif, ada 337 hektar lahan milik Keraton Kasepuhan hingga kini masih dikuasai oleh Pemkot Cirebon. Sudah 50 tahun mereka tidak lagi mendapatkan pemasukan dari lahan-lahan itu.

Arif menilai, harusnya lahan-lahan itu bisa diaktifkan menjadi lahan pertanian atau kolam yang hasilnya nanti bisa masuk ke kas keraton. Tapi sekarang sebagian di atas lahan-lahan tersebut sudah berdiri bangunan milik Pemkot Cirebon yang secara otomatis penghasilannya pun tidak lagi masuk ke kas keraton.

Keraton, lanjut Arif, tidak berkeinginan untuk selalu meminta kepada pemerintah daerah, termasuk Pemkot Cirebon. "Tidak perlulah mereka mengurusi kami. Kami ingin mandiri," kata Arif.

Tapi ia meminta agar seluruh aset milik mereka dikembalikan sehingga mereka bisa mandiri. "nanti kami dibilang, sedikit-sedikit minta, sedikit-sedikit minta. kami tidak mau itu," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu Kepala Disporbudpar Abidin Aschlih, saat dikonfirmasi menjelaskan dirinya tak tahu menahu soal surat undangan itu karena baru menjabat sebulan. Ia juga menolak berkomentar "Itu urusan walikota lah," katanya. Namun disisi lain ia membantah jika Pemkot Cirebon tidak pernah membantu pemeliharaan keraton.

Tahun ini, lanjut Abidin, sudah dianggarkan Rp 207 juta dalam APBD Kota Cirebon untuk pemeliharaan keraton dan situs yang ada di Kota Cirebon. "Jumlah ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 170 juta," katanya. Selain itu masih ada pula bantuan untuk keraton yang ada di dinas lain.

Seperti diketahui, pada Juli 2009 lalu kantor Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Kota Cirebon yang terletak di ruas Jalan Sutomo Kota Cirebon dieksekusi oleh Pengadilan Negeri Kota Cirebon. Eksekusi dikarena gugatan perdata yang dilayangkan oleh Keraton Kasepuhan karena lahan yang digunakan kantor DKP3 tersebut merupakan lahan milik Keraton Kasepuhan.

Mahkamah Agung pun mengabulkannya dan menyatakan jika Keraton Kasepuhan adalah pemilik lahan atas bangunan perkantoran DKP3 Kota Cirebon tersebut.


IVANSYAH
 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

17 hari lalu

Prajurit Bregada berjaga saat Nyepi di Candi Prambanan Yogyakarta Senin, 11 Maret 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.


Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

43 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat deklarasi damai Pemilu 2024 di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.


Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

9 Januari 2024

Ruang pertemuan di bangunan utama Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah


3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

2 November 2023

Ruang pertemuan di bangunan utama Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.


Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

20 September 2023

Sejumlah warga melintas di depan  Keraton Surakarta. Foto diambil beberapa waktu lalu. Foto: TEMPO | SEPTHIA RYANTHIE.
Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

Tanri Abeng menggelar talkshow yang membahas tentang wellness tourism dikaitkan dengan keberadaan 56 keraton di Indonesia.


UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

19 September 2023

Sumbu Filosofi Yogyakarta. Foto:  kebudayaan.kemdikbud.go.id.
UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia dari Indonesia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage.


Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

29 April 2023

Patung dua harimau dan meriam di depan bangunan Jinem Pangrawit  Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, (4/1). TEMPO/Rully Kesuma
Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

Di Cirebon, terdapat 3 keraton yang memiliki sejarah yang unik, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Ini destinasi wisata di Cirebon.


Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

28 Desember 2022

Keraton Solo. ANTARA/Aris Wasita
Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

Peristiwa konflik internal Keraton Surakarta yang memanas mewarnai pemberitaan media massa menjelang akhir tahun 2022


Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

15 Oktober 2022

Pedagang batik di Pasar Beringharjo, Yogyakarta bersyukur kunjungan wisatawan mulai pulih dan menggerakkan roda perekonomian mereka. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

Jika Anda ingin mencari kain batik dengan corak gaya modern, maka sangat direkomendasikan untuk pergi berbelanja di Batik Rumah Suryowijayan.


Mengenal Perbedaan Batik Pedalaman dan Pesisir

15 Oktober 2022

-Pengrajin menjemur batik Madura yang baru dicuci di kampung batik Tanjung Bumi,  Bangkalan, Madura.  Batik Bangkalan memiliki ciri khusus  yaitu adanya motif  warna merah yang sangat mewakili karakter penduduk pesisir. Tempo/Rully Kesuma
Mengenal Perbedaan Batik Pedalaman dan Pesisir

Batik pesisiran banyak disenangi karena visualnya yang lebih beragam dengan perpaduan warna yang lebih cerah dibandingkan jenis batik pedalaman.