Harga dasar minyak mentah untuk pengiriman April meningkat US$ 1,19 menjadi US$ 80,87 per barel dalam perdagangan di Bursa Berjangka New York, Rabu (3/3) waktu setempat. Sebelum ditutup, harga minyak sempat menyentuh level US$ 81,23.
Peningkatan harga minyak terjadi setelah Yunani mengumumkan pengetatan anggaran untuk mengatasi defisit yang besar. Pengumuman ini mendorong nilai euro lebih kuat dibandingkan dolar Amerika.
Harga minyak menggunakan mata uang dolar Amerika sehingga melemahnya nilai tukar dolar akan serta merta membuat minyak lebih mahal. Investor yang sedang memegang valuta asing akan lebih mudah membeli minyak mentah.
Harga minyak mengalami rally (meningkat terus menerus) walaupun laporan Adiminstrasi Informas Energi (EIA) Amerika Serikat menyatakan pasokan minyak mentah dan gasolin melebihi ekspektasi pekan lalu. Pasokan keduanya tetap di atas rata-rata untuk tahun ini.
EIA juga melaporkan selama empat pekan ke depan, kilang minyak akan meningkatkan operasinya. Adapun kilang-kilang minyak di Amerika bakal memperlambat operasinya awal tahun ini ke level terendah seiring perjuangan menekan biaya operasional yang makin tinggi.
Presiden kantor konsultan energi Rittersbusch and Associates, Jim Ritterbusch, menyatakan harga gas akan meningkat karena peningkatan suhu memasuki musim panas mempengaruhi distribusi minyak. "Saat memasuki Maret, orang akan melihat musim panas. Ekspetasi ini akan meningkatkan investasi untuk komoditas minyak dan gasolin," ujar Jim.
ASSOCIATED PRESS | ARYANI KRISTANTI