TEMPO Interaktif, Jakarta - Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam akan mengadukan kekerasan oleh pasukan kepolisian terhadap mereka kepada Polda Metro Jaya siang ini.
"Kami akan adukan ke polda siang ini," kata Hendra Ferdiansyah, Ketua HMI Cabang Jakarta Timur, kepada Tempo.
Ia menjelaskan, rencananya pengaduan itu diperkuat dengan hasil visum yang akan membuktikan tindak kekerasan terhadap para korban. Itu sebabnya, lima aktivis yang babak belur divisum di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, tadi malam. Permintaan visum dilayani setelah mereka memiliki surat permohonan dari Polres Jakarta Pusat.
Namun, menurut Hendra, RSCM tak memberikan hasil visum kepada aktivis HMI. Rumah sakit rujukan pemerintah itu malah akan memberikannya kepada Kepolianj Resor Jakarta Pusat. "Sepertinya ada kongkalikong supaya kami tidak melakukan pengaduan kepada kepolisian" ujarnya.
Lima kader HMI terluka adalah Oji (Universitas Nasional), Laode Karsit (Universitas Jayabaya), Dede Sulaiman (Universitas Azzahra), Fajar (Universitas Negeri Jakarta), dan Noval (Universitas Mercu Buana).
Hendra menuturkan, aksi akan terus dilakukan sampai kasus di Makassar dituntaskan, seperti Kepala Polda Sulawesi Selatan mau bertanggung jawab. "Kami akan melakukan koordinasi dulu." Unjuk rasa aktivis HMI kemarin sampai tadi malam adalah aksi solidaritas untuk aktivis HMI di Makassar. Beberapa hari lalu, kantor HMI Makassar diobrak-abrik pasukan khusus kepolisian.
Febriyan