Hal itu dikatakan Jens Reisch saat berbincang dengan Tempo sebelum paparan publik di Graha Niaga, jakarta, Selasa (9/3).
Ia melihat, adalah sebuah hal yang wajar dalam sebuah industri ketika terjadi akuisisi,merger atau munculnya pemain baru. “Itu adalah proses biasa,” tutur Jens.
Sebelumnya, perusahaan asuransi Pridential mengakuisisi AIG sehingga membuat mereka menjadi salah satu pemain besar dalam industri asuransi di Indonesia. Namun, Reisch mengaku tidak terlalu khawatir dengan hal tersebut karena menurutnya Allianz dan Prudential berada dalam jalur yang berbeda.
“Prudential adalah asuransi jiwa, sedangkan Allianz tidak khusus di asuransi jiwa, tapi juga asuransi kesehatan dan dana pensiun. Inilah yang membuat saya yakin dengan market position kami di Indonesia,” ujar Jens Reisch lagi.
Lebih lanjut, Reisch menambahkan, Allianz sangat berhati-hati untuk melakukan akuisisi. Lebih lanjut, ia menambahkan, Allianz hanya akan melakukan akuisisi jika dilihat hal tersebut akan memberikan manfaat buat mereka, dan menurut Reisch, sampai saat ini mereka belum memiliki rencana ke arah tersebut.
“Kami tidak ingin pertumbuhan melambat (jika melakukan akuisisi),” jelas Jens Reisch.
Saat ini, tambah Reisch, Allianz menguasai kurang lebih 8 persen pangsa pasar di Indonesia, dan masih berada dalam ‘top five’.
ARIE FIRDAUS