Executive Vice Presiden and Chief Operating Officer Manulife Indonesia Nelly Husnayati mengatakan keputusan Prudential tidak akan serta merta membuat perusahaan mengubah strategi perusahaannya. “Secara langsung keputusan Prudential itu tidak berpengaruh terhadap perusahaan kami”, kata Nelly, Rabu (10/3).
Meski demikian, Nelly mengakui keputusan akuisisi Prudential ini secara tidak langsung memotivasi Manulife untuk lebih agresif. Misalnya dengan memperbanyak agen yang ditargetkan dalam 3-4 tahun agen Manulife mencapai 10 ribu orang.
“Sebenarnya stretegi memperkuat main power perusahaan telah dirumuskan sebelum prudential memutuskan untuk membeli AIA, strategi ini dibuat saat akhir tahun 2009 kemarin”, lanjut Nelly.
Nelly mengatakan perusahaannya belum berminat mengakuisisi lagi perusahaan lain untuk saat ini. “Perusahaan kami bukan perusahaan yang begitu saja membeli perusahaan lain yang available untuk dibeli”, terang Nelly.
Saat ini Manulife telah mengakuisisi 6 perusahaan terhitung sejak tahun 1997. Enam perusahaan yang telah diakuisi adalah AMP Panin Life pada tahun 1997, Ongko Life pada tahun 1998, Principle Life pada tahun 2001, Zurich Life pada tahun 2003, ING-AETNA Life pada tahun 2004 dan John Handcock pada tahun 2005 dengan seluruh operasi John Handcock sedunia dibeli oleh Manulife Financial Worldwide.
RENNY FITRIA SARI