Pengamanan ini, kata Amur, dilakukan karena wilayah selatan Jawa Barat, terutama pesisir pantainya berpotensi jadi tempat persembunyian teroris. Apalagi bila dilihat dari kultur alam dan luas daerahnya sangat sulit untuk ditembus, karena banyak pegunungan dan bukit.
Apalagi, akhir tahun 2009, Polisi mengendus persembunyian Baridin, mertua Noordin Moh Top di Kampung Banyuasih, Desa Pamalayan, Kecamatan Cikelet, Garut. Dalam persembunyiannya, Baridin menyamar sebagai penyadap gula aren.
Karenanya, tambah Amur, saat ini polisi menambah personilnya di sejumlah titik di sepanjang pantai selatan. Selain itu, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan TNI dan Pemerintah setempat untuk mempersempit ruang gerak masuknya teroris.
Upaya lain yang dilakukannya, yakni melakukan pendataan penduduk baru dan pendatang. Alasanya, agar masyarakat turut serta menjaga lingkungannya masing-masing dan mengawasi setiap pendatang yang mencurigakan. “Upaya yang kita lakukan ini biar tidak kecolongan lagi,” ujarnya.
Pengamanan juga ditingkatkan di obyek vital nasional, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi PT Chevron milik pengusaha Amerika. Intensitas patroli ditingkatkan baik yang dilakukan oleh petugas keamana internal maupun dari kepolisian dan TNI.
Komandan Komando Distrik Militer 0611 Garut, Letnan Kolonel Infantri Herman Djatmiko, mengaku akan membantu pihak kepolisian dan mempersempit ruang gerak teroris di wilayahnya. Bahkan, pihaknya juga terus melakukan koordinasi. “Kita siap membatu polisi dan memantau situasi di masyarakat, supaya tidak ada lagi teroris,” ujarnya dihubungi melalui telpon selulernya.
SIGIT ZULMUNIR