Kepala Bidang Ekonomi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Bangkalan Tri Yanto Yani mengatakan bahwa Bangkalan membuka pintu investasi selebar-lebarnya bagi para investor untuk menanamkan modalnya. Dan itu, tak terbatas untuk bidang tertentu, tapi untuk semua bidang usaha terutama yang mampu menyerap banyak tenaga kerja.
"Bangkalan banyak butuh investasi untuk kemajuan ekonomi," kata Tri Yanto kepada Tempo, Sabtu (13/3).
Menurutnya, untuk berinvestasi di Bangkalan, investor tidak perlu lagi memusingkan soal lahan usaha. Sebab, Bangkalan telah menyediakan tiga lokasinya sebagai Kawasan Ekonomi Khusus. Yaitu, di Kecamatan Socah, Burneh, dan Kecamatan Kota.
Kawasan ini dinilai sangat strategis karena berdekatan dengan jembatan Suramadu, yang menghubungkan pulau Jawa dan Madura, dan pelabuhan penyeberangan Kamal. "Kami juga sediakan kawasan khusus dermaga kecil," kata Tri Tanto.
Dia menjelaskan kawasan ekonomi khusus ini di Kecamatan Socah dikhususkan sebagai kawasan investasi bidang agropolitan. Di Kecamatan Burneh adalah kawasan industri khusus dan satu kawasan lagi disebut kawasan kaki jembatan suramadu. Karena tujuan menarik investasi itu, Bangkalan menjanjikan proses perijinan usaha jauh lebih gampang dan sederhana.
Menurut Tri, kawasan agropolitan dirancang sebagai penghasil produk pertanian unggulan. Di sana juga akan dibangun pabrik untuk mengolah produk tersebut. Hal ini penting agar pesatnya pembangunan Bangkalan pasca dibangunnya jembatan Suramadu tidak mematikan usaha pertanian dan perkebunan masyarakat.
Mengenai kekhawatiran kawasan ekonomi khusus Bangkalan akan tumpang tindih dengan lahan Badan Percepatan Pembangunan Wilayah Suramadu, Tri Yanto menegaskan hal itu tidak akan terjadi. Sebab, kata dia, lahan Badan Perencana seluas 600 hektar terletak di Desa Labeng dan Trageh yang tak masuk kawasan ekonomi khusus Bangkalan.
MUSTHOFA BISRI